Pastikan Pasokan BBM Arus Mudik Lebaran Aman, Dirjen Migas Tinjau SPBU Jalur Selatan Jawa
Yogyakarta, Dalam rangka Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri 1444 Hijriah (Satgas RAFI), Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji melakukan peninjauan pendistribusian BBM dalam menghadapi libur mudik Lebaran 2023 di SPBU-SPBU yang berada di jalur selatan Jawa, Kamis dan Jumat (13-14/4).
Peninjauan diawali di SPBU KM 88 Cikampek Jawa Barat, hingga SPBU Temon, Kulon Progo, Yogyakarta. Dalam peninjauan SPBU-SPBU Jawa Bagian Selatan ini, Dirjen Migas Tutuka Ariadji didampingi oleh Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono.
Kegiatan peninjauan diakhiri di SPBU Temon, Kulon Progo, yang dilanjutkan dengan pemaparan kesiapan Satgas RAFI Tahun 2023 untuk wilayah Jawa Bagian Selatan. Hadir pula dalam kesempatan ini, Anggota Komite BPH Eman Salman Arief, Direktur Gas Bumi BPH Migas Soerjaningsih, serta Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT. Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.
Dari hasil pantauan selama dua hari tersebut, Dirjen Migas Tutuka Ariadji menyampaikan tiga penilaian terkait kesiapan untuk menghadapi arus mudik lebaran ini. Pertama, dari segi infrastruktur dan pasokan sudah cukup siap atau aman. "Jawa Bagian Selatan ini, perkiraan peningkatan nanti pada saat hari H dan 2 hari sebelumnya, atau seminggu sebelum atau seminggu setelahnya. Peningkatan konsumsi berkisar 40% hingga 60%, kalau kami cek lapangan di tangki-tangki Pertamina mencukupi untuk diisi kemudian. Sistem pengisian darimana, mengambil BBM dari terminal mana, sudah dipersiapkan Pertamina," papar Tutuka.
Kedua, perlu dilakukan evaluasi penempatan CCTV. Saat ini CCTV tersebut sudah ada, namun tidak dapat melihat plat nomor karena peletakannya yang tidak tepat dan ada yang resolusinya kurang tinggi. Ada juga posisi parkir mobil saat mengisi tidak berhenti pada tempat yang tepat, seperti terlalu maju jadi plat nomor tidak terlihat. "Kita atur dan minta kepada setiap SPBU untuk mundur sedikit parkirnya supaya kelihatan nomor kendaraannya. Jadi kalau itu bisa di lakukan mudah mudahan bisa berjalan dengan lancar," katanya.
Ketiga, perlu perhatian dari sisi keamanan. "Tidak boleh dan tidak diterima mobil-mobil atau kendaraan yang tidak standar tangkinya. Nanti bisa mengakibatkan kejadian kecelakaan," tegas dia.
Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT. Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menyampaikan informasi senada dan kembali menegaskan kesiapan Pertamina mengamankan pasokan BBM. " Permasalahan yang mungkin misalkan peak-nya itu berubah dinamikanya lebih tinggi, puncak perputaran yang lebih tinggi motorist mobil tangki yang di persiapkan. Harus sudah ada sopirnya, sudah harus kondisinya baik, harus cepat bergerak dan pengamanannya kontak polisi polantas untuk bisa membantu. Itu yang paling pokok. Kemudian, hal-hal lain dari pengemudi dan sebagainya, disiapkan tempat peristirahatan," jelas Riva.
Lebih lanjut Riva menyampaikan periode Satgas tahun ini merupakan periode yang cukup khusus karena waktunya cukup panjang. Sehingga aktivitas-aktivitas di titik titik suplai, seperti process building up stock sudah mulai di minggu pertama di bulan April. "Aktivitas itu dilakukan minggu pertama hingga minggu kedua bulan April. Lalu di periode seperti sekarang ini, masing-masing SPBU dipersiapkan 1 motorist, tujuannya untuk mengantisipasi pada saat terjadi kemacetan, jadi bisa di lakukan pemesanan melalui PDS 135. Lalu di titik terdekat itu, akan berangkat untuk mendekati dan melakukan pengisian ke pihak yang melakukan pemesanan," tutur Riva.
Saat ini aktivitas SPBU masih normal. Namun Pertamina tetap melihat kondisi situasional dan tim juga sudah stand by, sehingga ketika terjadi lonjakan dapat langsung diatasi.
Pada akhir kunjungan, Dirjen Migas mengunjungi Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Yogyakarta International Airport (YIA) untuk memastikan kesiapan DPPU tersebut, dalam memasok avtur dalam kebutuhan bahan bakar pesawat. Pada kesempatan tersebut pula, Dirjen Migas menegaskan perlunya unsur safety dalam pengelolaan DPPU tersebut. (AFB/IR)