Perkenalkan Kebijakan Tarif dan Subsidi Listrik, Gatrik Goes to Campus Digelar di UNS
Untuk lebih memperkenalkan program dan kebijakan Ditjen Ketenagalistrikan kepada mahasiswa, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menggelar Gatrik Goes to Campus 2023 di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Civitas akademika UNS diharapkan dapat mengenal kebijakan tarif dan subsidi listrik sehingga tema tersebut dapat menjadi bahan diskusi dan penulisan tugas akhir. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari pada acara Gatrik Goes to Campus dengan tema "Mengenal Lebih Dekat Tarif dan Subsidi Listrik" di Kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS di Surakarta (24/07/2023).
"Acara ini dilakukan untuk menjalin komunikasi dan silaturahmi antara Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM dengan teman-teman mahasiswa, sekaligus mengenalkan berbagai program dan kebijakan yang dilakukan oleh Ditjen Ketenagalistrikan," ujar Ida.
Ida menyampaikan melalui Gatrik Goes to Campus, Ditjen Ketenagalistrikan berharap dapat lebih mendekatkan diri kepada para mahasiswa sehingga dapat terjalin hubungan komunikasi yang baik dan bermanfaat bagi semua pihak. Melalui jejaring teman-teman mahasiswa, kami berharap program subsektor ketenagalistrikan dapat ikut dipublikasikan kepada rekan, komunitas dan keluarga.
Ia juga mengatakan bahwa energi listrik tidak dapat terpisahkan dari kehidupan kita. Sebagian besar aktivitas kita mengandalkan energi listrik mulai dari mengecharge handphone, menonton televisi, mengikuti perkuliahan secara online, dan berbagai aktivitas kita sehar-hari tidak mungkin tanpa adanya listrik dalam hidup kita.
"Kita kan suka bete ya kalau ga ada listrik, mau beraktifitas menjadi tidak nyaman. Oleh karena itu lah kami concern di sektor ketenagalistrikan untuk memperkenalkan kepada adek-adek mahasiswa," kata Ida.
Ida menyampaikan hingga saat ini jumlah pelanggan listrik di Indonesia mencapai sekitar 86,73 Juta pelanggan. Meskipun setiap bulan kita membayar tagihan listrik, atau mengisi token listrik bagi pelanggan pra bayar, tapi mungkin belum banyak yang mengetahui bagaimana kebijakan tarif dan subsidi listrik yang berlaku di Indonesia.
"Dari 86 juta pelanggan hampir separuhnya disubsidi oleh pemerintah. Saya sampaikan juga bahwa pelanggan listrik mempunyai 38 jenis pelanggan, dan dari 38 jenis pelanggan, dari 25-nya itu disubsidi," ungkap Ida.
Lebih lanjut Ida mengatakan bahwa penyesuaian tarif tenaga listrik dilakukan setiap tiga bulan apabila terjadi perubahan terhadap realisasi indikator makro ekonomi. Tarif tenaga listrik per 1 Juli sampai dengan 30 September 202 diputuskan tidak mengalami perubahan atau tetap. Penetapan ini bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan daya saing industri.
Seperti diketahui, golongan pelanggan listrik terbagi menjadi golongan yang mendapat subsidi dan non subsidi. Sejalan dengan amanat Undang-Undang nomor 30 tahun 2007 tentang Energi dan Undang-Undang nomor 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, dana subsidi yang disediakan pemerintah hanya diperuntukkan bagi kelompok masyarakat tidak mampu.
GGTC Disambut Baik
Dalam kesempatan yang sama Ketua Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Bhimo Rizky Samudro menyambut baik kegiatan GGTC yang diselenggarakan Ditjen Ketenagalistrikan. Beliau menyampaikan dengan kegiatan ini bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan mahasiswa terkait tarif dan subsidi listrik.
"Kegiatan GGTC yang mengangkat tema Mengenal Tarif dan Subsidi Listrik ini menarik untuk didiskusikan dan menjadi suatu yang seksi untuk dibahas. Mudah-mudahan kegiatan ini juga dapat membawa berkah bagi teman-teman mahasiswa UNS," ujar Bhimo.
Salah satu peserta GGTC, Salma, mahasiswi Fakultas Hukum UNS menyampaikan bahwa kegiatan GGTC ini sangat menarik dan sesuai target perihal edukasinya. Ia juga menyampaikan pemilihan narasumber juga tepat.
"Sejauh ini aku lihat menarik dan sesuai target perihal edukasinya, minesnya cuma satu, diadakan pas liburan semester jadi sepi, aku berani jamin kalau pas musim maba pasti rame, jadi aku bilang ini gong karena audiens juga hidup," kata Salma.
Kegiatan Gatrik Goes to Campus 2023 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan ini menghadirkan narasumber Analis Kebijakan Ahli Muda Selaku Subkoordinator Tarif Tenaga Listrik Ditjen Ketenagalistrikan Syariffudin Ahmad, Vice President Tarif - Divisi Pengembangan Produk Niaga, Direktorat Retail Dan Niaga PLN Arief Mudhori, dan Dosen Ilmu Ekonomi FEB UNS Hery Sulistio Jati.
"Kami ucapkan terima kasih kepada narasumber yang bersedia berbagi pengalaman dan berdiskusi bersama teman-teman mahasiswa, dan kami juga berharap teman-teman mahasiswa dapat mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dapat memberikan masukan atau sumbang saran pemikiran bagi Ditjen Ketenagalistrikan," tutup Ida. (AT)