Target Produksi Migas 30 % tahun 2009 Optimis Akan Tercapai

Rabu, 18 April 2007 - Dibaca 5957 kali

''Antara lain kita terus melakukan perlambatan laju penurunan produksi minyak di lapangan yang dioperasikan Chevron,'' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Rabu (18/4) di Jakarta. Selain itu juga dilakukan percepatan produksi lapangan migas yang dioperasikan KKKS dan menggenjot produksi PT Pertamina.

Secara umum, menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, tantangan dalam peningkatan produksi terdiri dari tantangan internal dan eksternal. Tantangan internal antara lain hampir 45 % produksi saat ini merupakan lapangan tua. ''Sehingga secara alamiah, produksinya mengalami penurunan,'' papar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Sedang hambatan eksternal antara lain berupa masih adanya hambatan perpajakan serta semakin susahnya mendapatkan peralatan pengeboran. Akibat naiknya harga minyak dunia, saat ini memang terjadi kegiatan eksplorasi di berbagai kawasan yang memiliki cadangan migas. Akibatnya, selain sulit harga sewa peralatan pengeboran mengalami kenaikan yang tajam.

Diungkapkan oleh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, sebenarnya cekungan hydrokarbon yang berada di Indonesia masih tergolong masih banyak yang belum dikembangkan. Selama ini pengembangan potensi migas masih terkonsentrasi di kawasan bagian Barat Indonesia. Untuk itu pemerintah mendorong pengembangan potensi migas di kawasan Timur Indonesia.

Sumbang 20 % Investasi

Sektor ESDM, menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro masih memiliki peran yang cukup penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Bukan hanya dalam bentuk sumbangan bagi penerimaan negara, namun juga kontribusinya dalam menyerap investasi. Pada tahun 2006 sektor ESDM menyumbang sekitar Rp 230 Triliun bagi penerimaan negara.

''Untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi sebesar 7% pada tahun 2007/2008 dibutuhkan investasi Rp 1000 triliun. Sektor ESDM akan menyumbang sekitar seperlimanya atau sekitar Rp 200 triliun dalam menyerap investasi,'' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. Sumbangan itu diharapkan baik dari sub sektor migas, mineral batubara maupun listrik.

Bagikan Ini!