Produksi Minyak Diusulkan Tidak Lagi Dipakai Perhitungan APBN

Senin, 3 September 2007 - Dibaca 5900 kali

"APBN diusulkan tidak lagi menggunakan asumsi produksi minyak namun menggunakan produksi energi, yaitu meliputi produksi gas alam, batubara dan minyak bumi,' ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro saat memberikan sambutan pada acara lokakarya tentang Pengembangan Biofuel di Jakarta, Senin (3/9). Acara diselenggarakan oleh Angkatan Muda Demokrat.

Usulan perubahan itu juga terkait dengan terjadinya paradigma baru dalam pengelolaan energi di dalam negeri. Jika selama Orde Baru kebijakan energi berdasarkan Supply Side Management (SSM) maka kini berubah menjadi Demand Side Management (DSM). 'Jadi kini pengelolaan energi sangat bergantung pada partisipasi dan kesadaran masyarakat sebagai pengguna energi,' ujar Purnomo Yusgiantoro.

Selain itu pengelolaan sektor ESDM juga tidak lagi dilakukan secara lex specialis. Untuk itu, jika pengelolaan sektor ESDM terkait dengan masalah kehutanan maka yang berwewenang memutuskan adalah Departemen Kehutanan. Jika berhubungan dengan perpajakan maka otoritas juga menjadi kewenangan Departemen Keuangan.

Terkait dengan paradigma baru pengelolaan energi itulah upaya pengembangan energi alternatif semakin dikembangkan. 'Indonesia memiliki potensi sumber energi non fosil yang cukup besar,' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. Disebutkan potensi PLTA mencapai 75 ribu MW, Panas Bumi sebesar 27 ribu MW, mikro hydro sebesar 450 MW dan biomass mencapai 49.000 MW.

Selain itu pengembangan biofuel juga telah menjadi perhatian pemerintah. Ditargetkan pada tahun 2010 kontribusi biofuel bisa mencapai 5% dalam konsumsi energi di Indonesia. Sedang BBM turun menjadi 20%, Energi Baru dan Terbarukan sebesar 17% sedang sisanya akan dipenuhi oleh produksi gas alam dan batubara

Bagikan Ini!