Kondisi Kelistrikan Jamali, NTB, Sulselbartra Aman

Sabtu, 13 Oktober 2007 - Dibaca 4254 kali

Berdasarkan laporan yang diterima Posko Lebaran Departemen ESDM hingga tanggal 12 Oktober 2007 : pukul 07.00 hingga pk. 18.00 WIB PT PLN Distribusi Jabar dan Banten melaporkan kondisi kelistrikan pada Provinsi Jabar aman dengan beban puncak 284.9 MW. Sedang Provinsi Banten kondisi aman dengan beban puncak 863.4 MW. Pada Provinsi Bali dilaporkan distribusi di pulau Bali daya mampu 443 MW dengan beban puncak 311.7 MW sehingga masih memiliki cadangan 131.3 MW. Demikian pula sistem kelistrikan di Provinsi Nusa Tenggara Barat dilaporkan dalam kondisi aman.

Provinsi Nusa Tenggara Barat yang memiliki beberapa pasokan listrik yaitu PLTD Cab. Mataran dengan daya 90.5 MW dengan beban puncak 41.661 MW sehingga masih memiliki cadangan 48.839 MW. PLTD Cab. Sumbawa dengan daya 21.87 MW dengan beban puncak11.75 MW sehingga masih memiliki cadangan 10.12 MW. Serta PLTA Cab. Bima dengan daya19.8 MW dengan beban puncak 9.98MW sehingga memiliki cadangan 9.84 MW.

Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat yang memiliki dua pasokan masing-masing dari pembangkit di Sulsel dan Sulbar dengan daya 454.7 MW dengan beban puncak 267.3 MW sehingga memiliki cadangan pasokan sebesar 187.4 MW. Serta pembangkit di Selayar dengan daya 2.86 MW dengan beban puncak 2.27 MW sehingga memiliki cadangan pasokan listrik sebesar 0.59 MW. Sehingga secara umum kondisi kelistrikan diwilayah ini aman.

Provinsi Sulawesi Tenggara pasokan listrik PT PLN Cabang Kendari berasal dari pembangkit di Wua-wua dengan daya 22.6 MW dengan beban puncak 18 sehingga memiliki cadangan 4.6 MW. Pembangkit Lambuya memiliki daya sebesar 3.6 MW dengan beban puncak sebesar 2.35 MV sehingga memiliki cadangan pasokan sebesar 1.25 MW. Serta pembangkit Kolaka besar pasokan 6.25 MW dengan beban puncak sebesar 4.24 MW sehingga tersedia cadangan sebesar 2.01 MW.

Untuk PT PLN Cabang Bau-Bau dipenuhi oleh pembangkit di Bau-Bau yang memiliki daya sebesar 9.00 MW dengan beban puncak sebesar 5.15 MW maka memilki cadangan pasokan sebesar 3.85 MW. Pembangkit di Raha memiliki daya sebesar 6.08 MW dengan beban puncak sebesar 2.21 MW maka memiliki cadangan pasokan sebesar 3.87 MW. Serta pembangkit di Wangi-Wangi memiliki daya sebesar 1.70 MW dengan beban puncak sebesar 0.60 MW maka memilki cadangan pasokan sebesar 1.10 MW.

Bagikan Ini!