Indonesia Punya Daya Tawar Tinggi Dalam Pengelolaan Sektor ESDM

Jumat, 9 November 2007 - Dibaca 5228 kali

Demikian antara lain kesimpulan seminar 'Strategi Kebijakan ESDM dalam Kerangka Kebijakan Ekonomi Nasional' yang berlangsung di Medan, Rabu (7/11). Pada seminar yang menghadirkan sejumlah pembicara itu berlangsung dalam dua sesi.Sesi pertama mengambil tema 'Pembangunan Ekonomi Nasional dan Strategi Pembangunan ESDM: Perspektif Kebijakan Energi dan Pengalaman Pelaku'. Sedang sesi ke dua dengan tema 'Kebijakan Daerah dan Kaitannya dengan Pembangunan ESDM: Tinjauan dari Perspektif PEMDA dan Masyarakat'.

Sumber daya alam berupa cadangan energi dan mineral harus dieksplorasi untuk memenuhi kebutuhan kita. Terlebih lagi kontribusi ekonomi sektor pertambangan sangat besar. Dari sisi hasil, ada 1.867 jenis barang dari hasil produksi barang tambang. Selain itu, peranan sektor ini memiliki berbagai dampak ikutan: initial quality, direct effect, indirect effect, induct income effect, dan output multiplier. Sebagai contoh di KPC, yang melibatkan masyarakat sekitar secara langsung maupun tidak, sampai mencapai 70ribuan orang. Dengan demikian sektor ESDM berperan penting dalam pembangunan ekonomi, karena itu pembangunan sektor ini menjadi sangat strategis.

Saat ini, sektor ESDM memberikan kontribusi sebesar 35 persen pada perekonomian nasional. Hal ini bisa dilihat pada realisasi investasi ESDM tahun 2006 yang mencapai US$ 14 Milyar atau 120 trilyun rupiah, dengan penerimaan APBN mencapai 237 trilyun rupiah (melampaui target yang sebesar 217 trilyun rupiah).

Penting dan vitalnya posisi serta peranan sektor ESDM ini di dalam kerangka kebijakan ekonomi nasional menjadikan betapa krusialnya keselarasan atau harmoni antara kebijakan pengembangan ESDM dengan kerangka kebijakan pembangunan ekonomi nasional.

Pengalaman menunjukkan bahwa isu di sektor ini dapat secara nyata mempengaruhi kinerja perekonomian.

Bagikan Ini!