Hari Nusantara 2023, PLTS Desa Belo Menyala

Rabu, 13 Desember 2023 - Dibaca 156 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 640.Pers/04/SJI/2023

Tanggal: 13 Desember 2023

Hari Nusantara 2023, PLTS Desa Belo Menyala


Puncak peringatan Hari Nusantara 2023 digelar Rabu (13/12) di Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, selaku Ketua Pelaksana Pusat Penyelenggaraan Hari Nusantara 2023, menyampaikan bahwa momen Hari Nusantara menjadi semangat baru bagi masyarakat Indonesia sebagai negara yang memiliki keragaman budaya dan kekayaan kemaritiman yang perlu disyukuri bersama. "Kegiatan ini memastikan bahwa pembangunan nasional tidak hanya terpusat, tetapi juga merata ke seluruh pelosok Indonesia", ujar Budi dalam sambutannya.

Pada puncak Hari Nusantara 2023, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang juga merupakan Wakil Ketua II Pelaksana Pusat peringatan Hari Nusantara 2023, juga meresmikan PLTS Terpadu 40 kWp, sebuah program untuk melistriki Desa Belo, Kecamatan Taliabu Timur Selatan, Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara. Dari PLTS tersebut, sebanyak 93 titik berhasil terlistriki, terdiri dari 83 titik sambungan rumah tangga dan 10 titik sambungan fasilitas umum, antara lain kantor desa, balai warga, puskesmas pembantu, tempat ibadah dan sekolah.

Peresmian PLTS Terpadu 40 kWp ditandai pemutaran video Nyala Asa dari Belo. Hadir mewakili Kementerian ESDM dalam acara tersebut yakni Inspektur Jenderal Kementerian ESDM, Bambang Suswantono, serta Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama, Agus Cahyono Adi.

"Pembangunan PLTS 40 kWp ini memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk mendukung Net Zero Emission, serta memenuhi aksesibilitas terhadap listrik, sehingga memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam aktivitas sehari-hari. Ini merupakan tugas dari Pemerintah", ungkap Agus Cahyono Adi.

Ia menuturkan, memberikan akses energi listrik kepada seluruh masyarakat merupakan tanggung jawab bersama, sehingga baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dapat berkolaborasi untuk melistriki daerah lainnya. "Selain itu, dimungkinkan juga untuk bekerja sama dengan investor agar daerah tersebut nantinya tidak hanya terlistriki, tetapi juga mampu meningkatkan aktivitas keekonomiannya", lanjut Agus.

Bagi masyarakat Desa Belo kehadiran PLTS 40 kWp ini membawa perubahan berarti bagi kehidupan mereka. "Sebelum ada listrik, rasanya seperti terisolasi, dunia sempit. Alhamdulillah sudah ada penerangan, anak-anak bisa belajar dengan baik", ujar Irawati, seorang guru mengaji.

Selain itu, Bripka Ari Samallo, Babinkamtibnas Desa Belo mengatakan sebelum ada penerangan, petugas keamanan sulit melakukan patroli di malam hari. "Setelah adanya PLTS ini membantu pengamanan Desa Belo".

Adapun sistem PLTS yang dibangun merupakan sistem off-grid di mana energi listrik yang dihasilkan akan dipergunakan langsung oleh Desa Belo. PLTS Desa Belo menggunakan kapasitas modul surya terpasang untuk setiap unit modulnya sebesar 440 Wp sebanyak 92 unit. Modul surya tersebut telah memiliki TKDN diatas 40%. Sedangkan baterai yang dipergunakan adalah baterai tipe VRLA (Valve Regulated Lead Acid) OPzV 2 volt 1000 Ah dengan TKDN sudah mencapai 80%. Dengan kapasitas pembangkit sebesar 40 kWp dan baterai sebanyak 72 unit dan total kapasitas energi tersimpan 144 kWh, maka akan dapat melayani beban listrik yang dipasang. Selanjutnya, energi listrik yang disalurkan akan dibatasi pemakaian hariannya sebesar 400 Wh dengan batasan daya listrik sebesar 100 watt. Atas batasan tersebut, maka tiap rumah tangga mendapatkan instalasi terpasang yang terdiri dari 3 titik lampu LED (masing-masing 5 watt) dan 1 unit stop kontak. (WA)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi


Bagikan Ini!