Eksplorasi Kunci Peningkatan Produksi dan Cadangan Migas

Rabu, 6 Desember 2006 - Dibaca 8176 kali

''Kami di pemerintahan akan mendukung melalui kebijakan fiskal, investasi maupun kerjasama,'' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekjen Departemen ESDM Waryono Karno pada pembukaan Seminar 'Optimasi Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Untuk Mendorong Peningkatan Eksplorasi dan Produksi Migas,'', kamis (7/12) di Jakarta.

Diungkapkan pula bahwa upaya untuk meningkatkan umur cadangan migas terus dilakukan. Jika tahun 2003 umur cadangan migas 11 tahun, maka dengan adanya penemuan baru pada tahun 2004 menjadi 18 tahun. Kemudian pada tahun 2005 meningkat terus hingga mencapai 23 tahun.

Penemuan-penemuan baru dalam beberapa waktu belakangan juga terus terjadi, seperti blok Senoro, blok Natuna serta di berbagai blok-blok migas lainnya. Penemuan-penemuan seperti inilah yang diharapkan semakin menambah dan umur cadangan Migas.

Potensi migas di Indonesia, menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, sebanarnya masih tergolong prospektif. Dari 60 cekungan tersier baik onshore maupun offshore yang diperkirakan masih mengandung cadangan minyak sebesar 400 BBO. Sedang cadangan gas mencapai 186 TSCF atau setraa dengan usai cadangan 62 tahun. Itu belum mencakup gas hydrat di laut dalam yang mencapai 500 TSCF.

Diingatkan oleh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, ditengah konsumsi BBM yang terus meningkat saat ini produksi minyak mentah Indonesia mengalami penurunan. Untuk itulah peran litbang eksplorasi untuk migas amat diperlukan untuk mendorong peningkatan cadangan maupun produksi migas.

Acara seminar yang diikuti oleh para pejabat dilingkungan instansi Departemen ESDM, instansi pemeirntah daerah, BP Migas, BPH Migas serta lembaga swasta. Tampil sebagai pembicara antara lain Dirjen Migas Luluk Sumiarso, Kepala BP Migas Kardaya Warnika, Direktur Hulu PT Pertamina Sukusen S.

Bagikan Ini!