Wamen ESDM Tinjau Pabrik Percontohan JGC Coal Fuel

Monday, 9 December 2013 - Dibaca 7554 kali

KARAWANG - Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Susilo Siswoutomo meninjau secara langsung pabrik percontohan untuk produksi tipe bahan bakar cair baru yang disebut JGC Coal Fuel (JCF). Pabrik yang merupakan tonggak bersejarah bagi pengembangan bisnis JCF di Indonesia tersebut berlokasi di Karawang dan saat ini berproduksi sekitar 10.000 ton/tahun. Sabtu ( 7/12/2013).

JCF diproduksi dengan menggunakan JGC's proprietary low-rank coal slurrification technology (dengan meng-upgrade batubara berkalori rendah dan meningkatkan nilai kalori dengan menggunakan hot water treatment, dan pengolahan upgrade batubara menjadi jenis bahan bakar cair). Tujuan JGC adalah menawarkan JCF 30-50% di bawah harga pasar heavy oil.

Proyek JGC COAL FUEL bersifat sangat strategis dan sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mendorong nilai tambah batubara, maka peresmian proyek ini menjadi jawaban terhadap isu peningkatan nilai tambah pertambangan yang sedang hangat dibicarakan saat ini.

Upaya yang dilakukan oleh PT. JGC COAL FUEL perlu mendapat apresiasi dan diharapkan akan mendorong diversifikasi dan perluasan penggunaan batubara untuk kepentingan domestik. Seperti diketahui proyek ini akan mampu meng-upgrade Low Rank Coal (LRC) menjadi Slurry dengan menggunakan teknologi Hot Water Treating (HWT) dan hal ini sudah dilakukan Pilot Test di Jepang sejak tahun 1959. Proyek di Karawang ini selanjutnya diharapkan akan mampu digunakan ke arah hilirnya seperti boiler untuk kepentingan industri, power plant, untuk oil engine dan gasifikasi batubara. Berdasarkan informasi, proyek semacam ini telah berjalan dengan baik sebelumnya di China.

Proyek JCF ini mendapatkan bantuan dana dari International Cooperation Project for Verification and Demonstration of Clean Coal Technology sejak tahun 2010 oleh Incorporated Administrative Agency New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO). (SF)

Share This!