Wamen ESDM Buka Indonesia’s Oil and Gas Exploration (IONGE) 2025

Tuesday, 25 November 2025 - Dibaca 1930 kali

JAKARTA -- Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot resmi membuka Indonesia's Oil and Gas Exploration (IONGE) 2025. Acara kolaborasi antara Badan Geologi, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, SKK Migas, serta Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian ESDM ini digelar selama dua hari, 25-26 November 2025, di Sheraton Ballroom Jakarta.

Dalam sambutannya, Yuliot mengatakan peluncuran IONGE 2025 menandai babak baru bagi dunia migas Indonesia. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dan bersama-sama memberikan kontribusi nyata bagi sektor ini.

"Marilah kita melangkah maju dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan tekad bersama. Pekerjaan di depan memang penting, tetapi dengan keahlian kolektif dan komitmen teguh kita, saya yakin kita dapat membuka peluang baru, memperkuat ketahanan energi, dan berkontribusi secara bermakna bagi masa depan energi berkelanjutan Indonesia," ujarnya.

Yuliot menyoroti tiga visi inti peluncuran IONGE. Pertama, penyusunan jalur penawaran yang menyediakan urutan Wilayah Kerja yang jelas untuk mempercepat investasi eksplorasi sekaligus memberi kepastian bagi calon investor. Kedua, penyajian katalog prospektivitas dan data geofisika terkini yang menawarkan ringkasan wawasan geologi-geofisika dari cekungan prioritas. Hal ini ditujukan untuk mendukung pengambilan keputusan eksplorasi yang lebih baik. Ketiga, hadirnya platform informasi resmi IONGE sebagai pusat terpadu untuk data teknis, informasi regulasi, dan informasi investasi terkini, beserta program roadshow untuk mempromosikan peluang eksplorasi Indonesia secara global.

Sebelumnya, Plt. Kepala Badan Geologi Lana Saria menjelaskan bahwa grand launching ini bertujuan menegaskan kembali posisi Indonesia sebagai tujuan eksplorasi yang terus berkembang. Menurutnya, acara ini juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas data geologi, mendorong reformasi kebijakan yang mendukung iklim investasi kondusif, serta menyediakan forum strategis bagi pemerintah, investor, pelaku industri, dan akademisi untuk memetakan prospek eksplorasi migas Indonesia tahun 2025 dan seterusnya.

IONGE 2025 dihadiri lebih dari 500 peserta, yang mewakili perusahaan migas nasional dan internasional, investor serta lembaga keuangan energi, institusi riset dan universitas, asosiasi industri, dan mitra media. Rangkaian acara dibuka dengan paparan capaian Lifting Task Force oleh ketua tim, dilanjutkan dengan Penandatanganan Kontrak Wilayah Kerja Perkasa sebagai bukti kemajuan investasi migas nasional.

Sesi berikutnya menghadirkan arahan strategis dari Wakil Menteri ESDM dan sesi pleno yang membahas prospek hulu migas dari perspektif pemerintah dan industri. Malam harinya, jamuan makan malam diselenggarakan sebagai wadah interaksi antara pemerintah, investor, dan pelaku industri hulu.

Pada hari kedua, diskusi diperdalam lewat serangkaian panel dan breakout room. Para pakar dan praktisi industri mengeksplorasi topik-topik teknis, peluang kerja sama, serta kebijakan fiskal yang relevan untuk mendorong percepatan eksplorasi dan investasi di sektor hulu migas.

IONGE 2025 diharapkan pemerintah menjadi titik tolak kolaborasi lebih kuat antara pemerintah dan pemangku kepentingan, sekaligus membuka peluang baru untuk memperkuat ketahanan energi dan memajukan eksplorasi migas di Indonesia. (SF)

Share This!