Tambahan 2.250 MW untuk Interkoneksi Jawa Bali

Thursday, 17 October 2013 - Dibaca 3001 kali

PACITAN - Dengan diresmikannya 4 (empat) pembangkit listrik dari Program Percepatan Pembangkit Listrik Tahap I maka sistem kelistrikan Jawa-Bali pada tahun ini mendapat tambahan pasokan sebesar 2.250 MW. Dengan masuknya tambahan pasokan tersebut diharapkan sistem kelistrikan Jawa-Bali akan menjadi lebih handal.

"Listrik merupakan sarana yang sangat penting, sejak Indonesia merdeka sampai dengan 2004 listrik kita jumlahnya 25.000 MW, 45 sampai 2014, sadar kita masih kurang, kurang sekali, maka habis-habisan kita bangun," ujar Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Rabu (16/10/2013).

Seluruh produksi listrik yang dihasilkan dari PLTU 1 Jatim - Pacitan (2x315 MW), PLTU 3 Banten - Lontar Unit 2&3 (2x315 MW), PLTU 2 Jatim - Paiton (1x660 MW), dan PLTU 1 Jateng - Rembang (2x315 MW) yang diresmikan pengoperasiaan oleh Bapak Presiden seluruhnya masuk kedalam jaringan interkoneksi Jawa-Bali dan langsung mengaliri listrik ke masyarakat, ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik menambahkan.

Total nilai investasi untuk keempat proyek pembangkit tersebut mencapai sekitar USD 1,59 milyar dan Rp 6,45 triliun dengan kebutuhan bahan bakar batubara secara keseluruhan sebesar 7,61 juta ton per tahun. Potensi penghematan sekitar 880 ribu kilo liter atau setara dengan Rp. 8 Triliun per tahun jika dibandingkan dengan pengoperasian pembangkit dengan menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

Beroperasinya empat pembangkit batu bara ini sangat strategis untuk memperkuat pasokan listrik di sistem kelistrikan interkoneksi Jawa-Madura-Bali. Meskipun cadangan pasokan listrik cukup di Jawa-Madura-Bali, namun dengan pertumbuhan permintaan listrik di Jawa-Madura-Bali yang mencapai 7% per tahun dan beban puncak yang mencapai 22.381 MW, diperlukan tambahan kapasitas pembangkit minimal 1.500 hingga 2.000 MW per tahunnya.

Proyek PLTU yang diresmikan hari ini, merupakan bagian dari program percepatan pembangunan pembangkit listrik dengan menggunakan bahan bakar batu bara dengan total kapasitas mencapai 10.000 MW, dikenal dengan sebutan Fast Track Program tahap 1 atau FTP-1. PLN sebagai perusahan negara mendapat mandat untuk melaksanakan pembangunan proyek ini sesuai Peraturan Presiden RI Nomor 71 tahun 2006. Hingga saat ini, pembangkit FTP-1 yang telah beroperasi komersial sebanyak 5.070 MW dan yang sedang dalam proses uji coba atau komisioning adalah 2.115 MW sedangkan sisanya sebanyak 2.119 MW dalam pelaksanaan konstruksi. Diharapkan dalam tahun 2014, seluruh pembangkit proyek FTP-1 dapat diselesaikan.

Profil 4 PLTU

  1. PLTU 1 Jawa Timur. Dikenal dengan nama PLTU Pacitan, terletak di desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan. Proyek PLTU ini dikerjakan oleh Konsorsium Dongfang Electric Corporation dan PT Dalle Energy. Dua unit pembangkit sudah beroperasi secara komersial (commercial of date/COD). Unit 1 COD pada 22 Juni 2013 dan unit 2 COD pada 21 Agusus 2013. Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTU ini disalurkan melalui gardu induk di PLTU Pacitan menuju gardu induk Pacitan Baru dan gardu induk Wonogiri. Kebutuhan batu bara dipasok oleh PT Bukit Asam. Transportasi laut angkutan batu bara dilaksanakan oleh PT Bahtera Adhiguna, anak perusahaan PLN, dengan menggunakan Kapal Motor Intan Baruna yang mampu mengangkut hingga 20.000 ton batu bara.
  2. PLTU 2 Jawa Timur. Dikenal dengan nama PLTU Paiton Baru, terletak di desa Bhinor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Proyek PLTU ini dikerjakan oleh Konsorsium Harbin Power Engineering Ltd dan PT Mitra Selaras Hutama Energi. PLTU Paiton Baru telah COD pada tanggal 9 Mei 2013. Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTU Paiton Baru disalurkan melalui gardu induk tegangan ekstra tinggi Paiton. Kebutuhan batu bara dipasok oleh PT Bukit Asam. Transportasi laut angkutan batu bara dilaksanakan oleh PT Bahtera Adhiguna, anak perusahaan PLN.
  3. PLTU 3 Banten. Dikenal dengan nama PLTU Lontar, terletak di desa Lontar Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang. Proyek PLTU Lontar dikerjakan oleh Konsorsium Dongfang Electric Corporation dan PT Dalle Energy. PLTU Lontar terdiri dari tiga unit dengan kapasitas 3 x 315 MW. Unit 1 PLTU Lontar telah diresmikan oleh Presiden SBY pada bulan Desember 2011 lalu. Pembangkit yang diresmikan pengoperasiannya hari ini adalah PLTU Lontar unit 2 dan unit 3. PLTU Lontar unit 2 telah beroperasi komersial sejak 29 Februari 2012 dan unit 3 telah beroperasi komersial sejak 10 April 2012. Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTU Lontar disalurkan melalui gardu induk PLTU, gardu induk Teluk Naga dan gardu induk Tangerang Baru. Kebutuhan batu bara dipasok oleh PT Bukit Asam. Transportasi laut angkutan batu bara dilaksanakan oleh PT Bahtera Adhiguna, anak perusahaan PLN.
  4. PLTU 1 Jawa Tengah. Dikenal dengan nama PLTU Rembang, terletak di desa Leran dan desa Trahan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang. Proyek PLTU Rembang dikerjakan oleh Konsorsium Zelan - Priamanaya - Tronoh. Kedua unit PLTU ini telah beroperasi secara komersil sejak 10 Desember 2011. Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTU Rembang disalurkan melalui gardu induk PLTU menuju gardu induk Rembang dan gardu induk Pati. Kebutuhan batu bara dipasok oleh PT Bukit Asam. Transportasi laut angkutan batu bara dilaksanakan oleh KPC.(SF)

Share This!