Tambahan 10 Hari, Manfaatkan Storage idle Milik Swasta dan BUMN

Wednesday, 13 May 2015 - Dibaca 1100 kali

JAKARTA - Pemerintah saat ini sedang berupaya untuk meningkatkan cadangan penyangga (lumbung-lumbung energi) diseluruh wilayah Indoensia khususnya di Indonesia bagian timur. Cadangan penyangga ini bermanfaat untuk mendukung ketahanan energi nasional yang saat ini sekitar 22 hari. Berkaitan dengan hal tersebut, Pertamina akan berupaya memanfaatkan storage-storage yang dimiliki BUMN dan perusahaan swasta nasional yang sudah tidak terpakai.

Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said memperkirakan dengan memanfaatkan storage-storage yang tidak digunakan oleh BUMN dan swasta nasional saat ini maka akan didapat tambahan ketahanan energi mencapai 10 hari. Cadangan nasional yang bertumpu pada cadangan operasional Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dikelola Pertamina saat ini sekitar 22 hari. Dengan upaya tersebut ketahanan energi nasional diharapkan dapat meingkat.

Ditambahkannya," saya sudah keliling ke hampir seluruh Indonesia termasuk di perusahaan-perusahaan energi milik BUMN, seperti Antam, PLN, Timah, dan PT Bukit Asam dan memang ini satu stream baru bahwa swasta ternyata juga punya aset yang bisa digunakan. Kalau dari BUMN saja kalau kita identifikasi semua kemudian kita gunakan dan minimal 10 hari kita bisa dapat, jadi ini sekarang tinggal deal antara Pertamina dengan BUMN-BUMN dan syukur-syukur nanti diperluas dengan swasta dan saya kira dengan cepat kita bisa menaikkan kapasitas tanpa harus membangun dari awal lagi".

Setelah Pertamina menjajagi kerjasama dengan PT Adaro Energy,Tbk untuk memanfaatkan storage yang dimiliki Adaro, Pertamina juga akan mencoba memanfaatkan storage yang tidak terpakai milik PT PLN (Persero). " Pada saat PLN menggunakan PLTD yang menggunakan bahan bakar minyak, itukan ada storagenya dan karena sekarang sudah pindah ke batubara maka storage ini bisa kita manfaatkan," ujar Direktur Utama Pertamina, Dwi Sucipto.

Selain memanfaatkan aset milik PLN, Pertamina juga sedang menjajagi aset milik Chevron dan PT Krakatau Steel. " Kita akan terus berupaya untuk memanfaatkan storage-storage yang sudah tidak dipergunakan milik BUMN dan Swasta Nasional," lanjut Dwi. (SF)

Share This!