Tahun 2022, Badan Geologi Terbitkan 30 Peta Geologi Indonesia

Friday, 3 February 2023 - Dibaca 2634 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 057.Pers/04/SJI/2023

Tanggal: 2 Februari 2023

Tahun 2022, Badan Geologi Terbitkan 30 Peta Geologi Indonesia

Salah satu tugas utama Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) selain melakukan mitigasi bencana geologi, juga melakukan Pemetaan melalui Peta Kawasan Rawan Bencana Geologi serta Peta Bersistem dan Bertema untuk wilayah Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh Plt Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid saat Konferensi Capaian Kinerja Badan Geologi di Bandung (1/2).

"Pemetaan yang merupakan kegiatan utama dari dulu Badan Geologi yaitu peta bersistem dan bertema. Ada 16 peta bersistem dan bertema, dan ada 14 peta Kawasan rawan bencana geologi," jelas Wafid.

Wafid menyampaikan ada beberapa peta geologi berlembar kemudian peta anomali magnet, peta geofisika anomali gaya berat, kemudian peta seismotektonik, peta mikrozonasi, geologi kuarter, geomorfologi, juga peta sebaran batuan ultrabasa.

"Peta geologi adalah peta yang menggambarkan informasi sebaran jenis batuan baik secara lateral maupun vertikal disertai dengan umur, jenis batuan dan komposisi fisik dan kimianya. Untuk peta anomali magnet adalah peta yang menyajikan informasi tentang kemagnetan batuan suatu daerah dalam bentuk kontur dan atau citra warna yang dilengkapi dengan simbol-simbol dan keterangan", jelas Wafid.

Lebih lanjut Wafid menjelaskan peta seismotektonik adalah peta yang menggambarkan sebaran sumber gempa bumi beserta zona sumber gempa buminya dan tingkat kegempaannya (seismisitasnya). Untuk peta geomorfologi adalah peta yang menggambarkan bentuk relief permukaan bumi, disertai dengan informasi mengenai genesa terbentuknya serta susunan batuannya.

"Sedangkan peta geologi kuarter adalah sebuah peta tematik yang khusus membuat informasi batuan/endapan batuan yang berumur kuarter (kurang lebih umurnya < 2 juta tahun), endapan kuarter bersifat lunak dan lepas dan belum mengeras seperti batuan yang terdapat di dalam peta geologi. Informasi sebaran endapan kuarter batuan dibuat dalam bentuk lateral dan vertical (dari hasil pengeboran) disertai lingkungan pada saat pengendapannya seperti endapan rawa, endapan pantai, endapan limpah banjir, endapan tanggul sungai", terang Wafid.

Secara rinci 16 peta bersistem dan bertema sebagai berikut :

  1. Peta Geologi Lembar Subah, Jateng
  2. Peta Geologi Lembar Semarang, Jateng
  3. Peta Geologi Lembar Pekalongan,
  4. Peta Geologi Lembar Demak Jateng
  5. Peta Anomali Magnet Lembar Semarang
  6. Peta Geofisika Anomali Gaya Berat Lembar Cilacap
  7. Peta Seismotektonik Lembar Cilacap
  8. Peta Mikroznasi Lembar Cilacap
  9. Peta Geologi Kuarter Lembar Cilacap
  10. Peta Geomorfologi Lembar Cilacap.
  11. Peta Sebaran Batuan Ultrabasa untuk Carbon Capture Storage (CCS) Daerah Soroako dsk, Kab. Luwu Timur, Sulsel
  12. Peta Sebaran Batuan Ultrabasa untuk Carbon Capture Storage (CCS) Daerah Malili dsk, Kab. Luwu Timur, Sulasewi Selatan
  13. Peta Anomali Bouguer Daerah Luwu Timur dsk Sulawesi Selatan.
  14. Peta Anomali Magnet Daerah Luwu Timur dsk Sulawesi Selatan
  15. Peta Geologi Daerah Surabaya, Jawa Timur
  16. Peta Geologi Daerah Sidoardjo, Jawa Timur

"Ultrabasa ini adalah untuk persiapan kita mendukung Carbon Capture and Storage (CCS) juga Carbon Capture and Utilisation and Storage (CCUS) yang merupakan pengurangan emisi karbon. Selain itu juga peta anomali bourger, peta anomali magnet, juga peta geologi daerah surabaya dan sidoarjo," papar Wafid.

Wafid lebih lanjut menjelaskan selain melakukan Pemetaan Bersistem dan Bertema , Badan Geologi juga melakukan pemetaan kawasan rawan bencana geologi yang terdiri dari 14 peta kawasan rawan bencana.

"Selain itu juga dilakukan pemetaan kawasan rawan bencana geologi baik pemetaan gunung api, rawan bencana gunung api, beberapa gunung api yang ada di maluku utara, lampung, sulteng, dan jabar kemudian kawasan rawan bencana gempa bumi, tsunami dan juga gerakan tanah", ungkap Wafid.

Pemetaan Kawasan Rawan Bencana (KRB) gunung api, merupakan parameter untuk menggambarkan ketersediaan informasi akurat dalam bentuk peta terkait zona rawan bencana yang timbul akibat dari kemungkinan terjadinya bencana gunung api.

Ke-14 Peta Kawasan Rawan Bencana Geologi secara rinci dijelaskan sbb :

  1. Pemetaan Geologi Gunungapi GA Rinjani, NTB
  2. Pemetaan Geologi Gunungapi GA Lokon, Sulut
  3. Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Gunungapi GA Gamalama, Malut
  4. Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Gunungapi GA Pematang Bata, Lampung
  5. Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Gunungapi GA G. Colo, Sulteng
  6. Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Kawah Kamojang, Jabar
  7. Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Gempabumi Weda, Malut
  8. Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Gempabumi Likupang, Minahasa Utara
  9. Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Tsunami Likupang, Minahasa Utara
  10. Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Tsunami Ternate, Malut
  11. Pemetaan Zona KerentananGerakan Tanah Kab. Tanggamus, Lampung
  12. Pemetaan Zona KerentananGerakan Tanah Kab Kerinci, Jambi
  13. Pemetaan Zona KerentananGerakan Tanah Kab. Sinjai, Sulsel
  14. Pemetaan Zona KerentananGerakan Tanah Kab. Buleleng, Bali-> MP Penguatan Sistem Peringatan Dini Bencana. (BAM)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)

Share This!