Sepanjang Tahun 2015, PLN Catat Kenaikan Beban Listrik

Thursday, 31 December 2015 - Dibaca 1185 kali
JAKARTA - Sepanjang tahun 2015 PT PLN (Persero) mencatat terjadi kenaikan beban listrik, hal ini tentu tidak terlepas dari tingginya konsumsi daya listrik dan permintaan pasang baru para pelanggan yang semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan listrik ini memacu PLN untuk terus meningkatkan performa kelistrikan yang telah ada, diantaranya dengan penambahan sejumlah pembangkit, tower transmisi, penambahan gardu induk hingga optimalisasi Interbus Trafo (IBT) di sejumlah daerah.

"Khusus untuk wilayah Jakarta Raya dan Tangerang, sepanjang 2015 ini beban listrik tertinggi mencapai angka 7293 Mega Watt (MW) dipertengahan tahun. Namun untuk bulan November dan Desember, beban pemakaian listrik di Jakarta tercatat stabil di kisaran 4000 MW sampai 6800 MW," Manajer Senior Public Relations PT PLN (Persero), Agung Murdifi dalam keterangan persnya yang diterima esdm.go.id sore ini, Kamis (31/12).

Agung memperkirakan, banyaknya hari libur nasional di akhir tahun seperti Maulid Nabi, Natal dan tahun Baru juga turut menyumbang rendahnya pemakaian listrik di Jakarta Raya dan Tangerang, hal ini disebabkan banyaknya industri dan perkantoran yang tidak beroperasi di akhir tahun, selain itu adanya musim libur panjang juga mengurangi jumlah konsumsi daya listrik oleh para pelanggan yang kebanyakan menghabiskan waktu di luar kota.

Berdasarkan catatan yang ada, pada akhir bulan Desember ini pemakaian daya listrik semakin turun, diperkirakan pada puncak perayaan pergantian tahun konsumsi daya listrik Jakarta Raya dan Tangerang mencapai 3721 MW, sementara pada 1 Januari 2016, diperkirakan beban puncak mencapai 3294 MW.

Jakarta Raya dan Tangerang saat ini dipasok dari 11 sumber yang terdiri dari tiga pembangkit yakni PLTU Lontar, PLTGU Tanjung Priok dan PLTGU Muara Karang, ditambah dengan 8 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi ( GITET ) 500/ 150 kilo Volt (kV) yang meliputi GITET Cibinong, Bekasi, Cawang, Depok, Gandul dan Balaraja.

Sistem kelistrikan Jakarta masuk dalam sistem kelistrikan interkoneksi Jawa Madura Bali (Jamali), yang artinya pasokan listrik saling terhubung dan saling memback up jika terjadi gangguan. Tercatat beban tertinggi pada sistem kelistrikan interkoneksi Jawa Bali, pada tahun 2014 tertinggi 23.900 MW terjadi pada tanggal 21 Oktober 2014 dan tahun 2015 tertinggi 24.258 MW terjadi pada tanggal 5 November 2015. (SF)

Share This!