Senilai US14,2 Miliar Sebanyak 67 Kontrak Pengembangan Biofuel Ditandatangani

Monday, 8 January 2007 - Dibaca 5717 kali

Para menteri yang hadir antara lain Menko Koordinator Perekonomian Budiono, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, Menteri Pertanian Anton Apriantono, Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu serta Menteri Negara BUMN Sugiharto.

Sedang Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro selaku tuan rumah diwakili oleh Sekjen Departemen ESDM Waryono Karno. Selain itu juga hadir ketua Timnas Pengembangan Bahan Bakar Nabati (BBN) Al Hilal Hamdi. Hadir pula 7 Gubernur dan 18 Bupati dari berbagai daerah di Indonesia.

Acara juga dihadiri wakil para investor asing maupun dalam negeri yang terlibat dalam pengembangan BBN. Serta sejumlah direksi BUMN yang juga aktif terlibat dalam pengembangan BBN antara lain PT Pertamna, PT PLN, PT RNI serta sejumlah bank BUMN dan Bank Pembangunan Daerah.

Ketua Timnas Pengembangan BBN Al Hilal Hamdi mengungkapkan sejak diluncurkannya program ini hingga saat ini sejumlah aksi nyata telah dilakukan. Baik oleh pemeirntah, swasta, BUMN, perguruan tinggi serta kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). ''Baik dari hulu hingga hilir,'' ujar Al Hilal Hamdi.

Diungkapkan komitment investasi untuk pengembangan BBN ini mencapai US$ 12,4 miliar. ''Angka ini belum termasuk pembiayaan kredit Perbankan Nasional sekitar Rp 25 triliun untuk petani dan plasma yang memperoleh subsidi bunga kredit,'' ujar Al Hilal Hamdi.

Untuk ditingkat hulu ia mneyebut upaya 14 provinsi yang telah mengembangkan tanaman bahan baku BBN. Antara lain di Gorontalo, Pacitan, Gunung Kidul dan Wonogiri. Sedang pihak swasta antara lain Wilmar Energi di Dumai yang mulai Februari memperoduksi biofuel berkapasitas 350 ribu ton/th serta akan bertambah menjadi 1 juta ton/th di akhir 2007.

''Selain itu sejumlah perusahaan juga telah mulai mengembangkan dan memproduksi biofuel. Antara lain Medco di lampung, Eterindo Grup di Jatim, Sugar Grup di Lampung,'' ujar Al Hilal. Pengembangan biofuel juga dilakukan oleh kalangan Koperasi yang dimotori oleh Dewan Koperasi Indonesia serta sejumlah LSM.

Penandatanganan komitment pengembangan BBN tersebut terbagi dalam lima kelompok yaitu kelompok Lembaga Pembiayaan, kelompok Kerjasama Usaha Patungan, kelompok Pengembangan Investasi, kelompok pengembangan R&D dan kelompok Pengembangan kemitraan Masyarakat.

Pada acara tersebut yang melakukan penandatangan antara lain adalah PT PLN dengan JBIC untuk MoU pembuatan studi kelayakan pengembangan off grid power plant dengan BBN dan energi terbarukan lainnya. Bank Mandiri dengan SMART, MEDCO Etanol Indonesia dengan PT PN VIII, Mitsubhisi dengan Timnas BBN dsbnya.

Share This!