Semburan Gas Barito Tak Berbahaya

Wednesday, 6 December 2006 - Dibaca 9811 kali

''Lumpur yang keluar bersuhu normal yaitu 26 derajat Celsius,'' ujar keplaa Badan Geologi Departemen ESDM Bambang Dwiyanto saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (7/12). Selain itu kandungan kimia pada lumpur pada level yang tidak membahayakan.

Kepala Badan Geologi Departemen ESDM Bambang Dwiyanto mengungkapkan berdasarkan hasil analisa gas yang keluar bersama lumpur itu mengandung 22,2 hingga 26 persen gas methana (CH4), 0,45 hingga 0,75 persen CO2 dan 80 persen berupa nitrogen..

"Gas metana dan karbondioksida tersebut kemungkinan berasal dari sumber jebakan hidrokarbon di bawah permukaan tanah," kata Bambang. Berdasarakan temuan tersebut, lanjut Bambang, Departemen ESDM meminta masyarakat untuk tidak panik, karena gas tersebut memang tidak berbahaya.

Namun, menurut Kepala Badan Geologi Departemen ESDM masyarakat diharapkan tidak beraktifitas di sekitar semburan gas sampai semburan tersebut dapat dihentikan atau berhenti dengan sendirinya. Ditambahkan pengeboran dilakukan di areal lahan milik penduduk setempat atau bukan areal wilayah kerja Migas.

Diungkapkan oleh Kepala Badan Geologi Bambang Dwiyanto tempat semburan merupakan lokasi pemboran air tanah yang dibuat secara manual yang dilakukan pada tanggal 4-22 November lalu. Pada saat pengeboran mencapai kedalaman 138 meter, yaitu saat sampai lapisan aquifer, ternyata muncul semburan gas bersama lumpur tersebut.

Share This!