Saatnya Dihilangkan, Berpikir Pragmatis dan Bekerja Yang Mudah-mudah Saja

Sunday, 31 May 2015 - Dibaca 1722 kali

JAKARTA - Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said dengan lantang menegaskan, bahwa kini saatnya menghilangkan pikiran pragmatis, dan mengerjakan yang mudah-mudah saja. Mulailah mengerjakan yang strategis dan berjangka panjang dengan memikirkan masa depan.

"Saya makin yakin dan makin merasa, sudah waktunya berpikir pragmatis, berpikir jangka pendek, berpikir hanya mengerjakan yang mudah-mudah itu, berhenti, dan harus beralih pada berpikir strategis, memikirkan nasib generasi mendatang " tegas Sudirman Said di acara Media Gathering di Kementerian ESDM pagi ini, Minggu (31/5).

Membiarkan subsidi diberikan secara terus menerus merupakan salah satu contoh berpikir jangka pendek. Karena menurut Sudirman pemberian subsidi secara terus menerus itu akan merepotkan fiskal dan sudah pasti akan membuat masyarakat terbiasa menanggung harga yang tidak sebenarnya. " Orang yang punya pandangan politik berbeda boleh saja terus mengkritik, tapi siapapun yang berpikiran rasional akan mengatakan bahwa kebijakan sistem subsidi kemarin itu kebijakan yang baik dan itu sudah diaminin banyak orang," ujar Sudirman.

Contoh lain berpikir jangka pendek, alih-alih melakukan eksplorasi besar-besaran agar cadangan kita naik alih-alih membangun kapasitas kilang supaya pengolahan kita makin baik, alih-alih menyiapkan storage yang besar yang bisa menyimpan BBM kita dalam jangka panjang, itu tidak kita lakukan semua kemudian kita asik mengimpor, lanjut Sudirman.

Kalau lebih jauh lagi, sudah tau bahwa cadangan fosil kita makin hari makin turun, tetapi bukannya kita membangun kekuatan yang sifatnya sustainable, energi terbarukan, kita terus sibuk mengaduk-aduk fosil. "Ini pikiran-pikiran jangka pendek ini hanya masalah waktu, pikiran pragmatis hanya masalah waktu kemudian membuat kita mentok, membuat kita terpojok kemudian baru keganggapan (panik)", imbuh Sudirman.

Selanjutnya Sudirman meminta kepada awak media untuk bersama memberikan framework kepada masyarakat, bahwa tugas bangsa ini, tugas republik ini, mengurus energi bagi masa depan adalah tugas menciptakan platform, tugas membangun hal-hal yang sulit namun penting bagi bangsa kedepan. (SF)

Share This!