RU IV Cilacap Beroperasi, Kurangi Impor BBM dan Hasilkan Penghematan USD 3,5 Juta per hari

Friday, 27 November 2015 - Dibaca 987 kali

JAKARTA - Beroperasinya Proyek strategis Residual Fluid Catalytic Cracking Refinery Unit IV (RFCC RU IV) selain akan mengurangi impor beberapa produk BBM juga menghasilkan penghematan USD 3,5 juta per hari. Dukungan untuk mengurangi produk BBM yang selama ini dipenuhi melalui impor dinyatakan Wakil Presiden disela-sela peresmian. Menurutnya Indonesia harus secara bertahap mengurangi impor BBM dan dengan beroperasinya RFCC RU IV ini maka Wakil Presiden optimis Indonesia dapat terbebas dari impor BBM.

Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said dalam konferensi pers di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan hari ini, Jumat (27/11) menyatakan, kilang ini beroperasi utamanya untuk mengolah yang semula menjadi residu atau by produk menjadi produk utama. RFCC yang telah dibangun sejak empat tahun lalu ini telah beroperasi penuh bulan September 2015.

"Proyek dengan nilai investasi : US$ 846.887.000 (lebih dari Rp. 11 triliun) dikerjakan oleh kontraktor Adhi-GS E&C Consortium merupakan proyek yang sangat penting karena beroperasinya kilang ini akan dapat mengurangi impor dapat mengurangi impor premium 15%, solar 30% dan mengurangi impor LPG 10%," ujar Sudirman.

RFCC RU IV memiliki 21 unit equipment dan telah sukses beroperasi dan meneteskan produk perdananya pada 30 September 2015. Pada saat beroperasi 100%, RFCC dapat memproduksi HOMC sekitar 37.000 barel per hari, 1.066 ton per hari LPG, dan 430 ton per hari propylene. Dari produksi HOMC tersebut, sebagian besarnya diproses lebih lanjut untuk diproduksikan menjadi Premium. Saat ini, produksi Premium dari kilang Cilacap sebanyak 61.000 barel per hari dan dengan beroperasinya RFCC, produksi Premium dari Kilang Cilacap akan menjadi 91.000 barel per hari sehingga impor Premium dapat ditekan.

"Yang juga penting adalah sejak beroperasinya RFCC maka impor HOMC tidak lagi diperlukan. Jadi seluruh kebutuhan dalam negeri dapat dipenuhi dan itu artinya penghematan devisa cukup besar dan dari RFCC ini kita menghemat devisa sehari kurang lebih USD 3,5 juta per hari," pungkas Sudirman. (SF)

Share This!