RI- RRT Tandatangani 23 Perjanjian Kerja Sama

Thursday, 3 October 2013 - Dibaca 3335 kali

JAKARTA - Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) berkomitmen meningkatkan kerja sama bisnis terutama untuk sektor industri. Komitmen tersebut dituangkan dalam penandatanganan kerja sama secara patungan (Joint venture) pada acara Indonesia-China Business Luncheon di Jakarta . Dari sekitar 23 perjanjian kerja sama yang diteken, sebanyak 60% berada di sektor industri manufaktur dengan total nilai investasi mencapai USD 32,8 miliar. Kamis, (03/10/2013).

"Indonesia China Business Luncheon yang kita selenggarakan hari ini memiliki nilai yang sangat penting bagi peningkatan kemitraan strategis yang komprehensif antara Indonesia dan Tiongkok. Kemitraan strategis itu kita bangun itu kita bangun berlandaskan prinsip-prinsip kesetaraan timbal balik, saling menghormati dan tentunya saling membawa manfaat bagi kedua Negara," ujar Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dalam keynotenya.

Kemitraan strategis diantara kedua Negara juga menjadi sangat penting mengingat banyaknya peluang, potensi dan komplementasi yang tinggi, Tiongkok saat ini tengah beranjak dari sektor manufaktur padat karya menuju manufaktor berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. sementar Indonesia memiliki tekad untuk lebih membangun sektor manufaktur yang juga makin didukung oleh kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dengan tetap mempertahankan penciptaan lapangan pekerjaan.

Dalam kaitan itu kedua negara kita dapat saling melengkapi untuk mencapai pembangunan ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan. Tiongkok sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Asia, ekonomi terbesar kedua didunia dan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dapat menyatukan potensi secara bersama bagi peningkatan perdagangan dan invetasi dan kerjasama ekonomi yang lain. "Di Indonesia sendiri, masih banyak ruang bagi peningkatan kerjasama dan investasi yang terbentang luas dari Aceh hingga Papua yang dapat kita kerjasamakan," ujar SBY.

Indonesia-China Business Luncheon dihadiri sekitar 300 delegasi RRT dan 600 delegasi Indonesia baik dari kalangan pejabat pemerintah maupun dunia usaha dari kedua negara. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden RRT Xi Jinping. Dari kalangan Menteri, Nampak hadir, Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, Menteri Perindustrian, MS Hidayat, dan Menteri Perdagangan, Gita Wiryawan.

Perjanjian kerjasama bisnis dan investasi ini patut kita sambut gembira, karena akan meningkatkan ekonomi kedua negara. Saya berharap, berbagai perjanjian kerjasama bisnis dan investasi tadi dapat segera direalisasikan secara nyata dan berkelanjutan.(SF)

Share This!