Realisasi Penyaluran BBM Bersubsidi Semester I Capai 22,9 juta KL

Friday, 18 July 2014 - Dibaca 1413 kali

JAKARTA - Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik menyatakan bahwa realisasi penyaluran BBM bersubsidi semester pertama tahun 2014 mencapi 22,9 juta kiloliter. Dengan demikian Menteri memperkirakan ketersediaan BBM bersubsidi akan "pas-pas-an". Realisasi tersebut naik 1,3% jika dibandingkan dengan realisasi penyaluran pada periode yang sama tahun lalu.

"Penyaluran BBM bersubsidi, kemarin sampai dengan akhir Juni di semester satu, 22,9 juta kiloliter. Itu yang sudah habis 6 (enam) bulan dan tersisa enam bulan, jadi kalau kita bermatematik, kalau 22,9 kan hampir 2,3 kalau dikalikan dua maka 4,6, jadi pas-pasan neh," ujar Jero Wacik usai melantik 24 Pejabat Eselon II dilingkungan Kementerian ESDM, Jumat, (18/07/2014).

Karena ketersediannya terbatas diangka 46 juta kiloliter maka Menteri mengharapkan seluruh masyarakat Indonesia untuk berhemat dalam menggunakan BBM bersubsidi. "nah pada waktu pas-pasan inilah waktunya kita berhemat, mengurangi BBM bersubsidi," ujar Wacik.

Pemerintah telah berupaya agar kuota BBM bersubsidi tidak melebihi kuota yang sudah ditetapkan Pemerintah bersama DPR. Pelaksanaan program B10 dengan B20 itu merupakan salah satu upay untuk mengurangi konsumsi BBM bersubsidi.

Lebih lanjut, Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir, dalam siaran persnya mengatakan, realisasi 22,9 juta kiloliter terdiri dari, premium tersalurkan sebanyak 14,52 juta KL, solar 7,92 juta KL, sedangkan Kerosene tersalurkan sekitar 468 ribu KL.

"Dengan melihat Realisasi penyaluran BBM bersubsidi saat ini, tentunya diperlukan upaya yang ekstra agar kuota APBN-P 2014 yang dikurangi 2 juta KL bisa mencukupi. Walaupun Konsumsi Premium masih dalam batas kuota, akan tetapi konsumsi Solar memang telah melampaui kuota yang ditetapkan," ujar Ali Mundakir lagi.

Ali menambahkan, Pertamina terus menjaga stok BBM dalam kondisi aman. Saat ini, stok Premium cukup untuk 17,4 hari, Minyak Solar 21,3 hari, Avtur 27,6 hari, Pertamax 40,9 hari, Pertamax Plus 37,6 hari, dan LPG 17,1 hari. (SF)

Share This!