PVMBG Naikkan Status G. Slamet Dan G. Merapi

Wednesday, 30 April 2014 - Dibaca 2443 kali

JAKARTA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hari ini, Rabu (30/04/2014), menaikkan status Gunungapi Slamet dinaikkan statusnya menjadi Siaga dari sebelumnya Waspada sedang Gunungapi Merapi dinaikkan dari Normal menjadi Waspada. PVMBG akan terus melakukan pemantauan secara secara kontinyu dengan menggunakan metoda visual, seismik, deformasi, dan geokimia.

Peningkatan status kedua gunung berapi di Provinsi Jawa Tengah tersebut dilakukan setelah memperhatikan peningkatan aktifitas vulkanik kedua gunung tersebut dalam beberapa hari terakhir. "Berdasarkan hasil evaluasi data pemantauan G. Merapi secara instrumental dan visual, disimpulkan bahwa aktivitas G. Merapi menunjukkan peningkatan. Dengan meningkatnya aktivitas tersebut, maka terhitung mulai tanggal 29 April 2014 pukul 23.50 WIB, status aktivitas G. Merapi dinaikkan dari tingkat "NORMAL" menjadi "WASPADA". Selanjutnya, status kegiatan G. Slamet juga ditingkatkan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) terhitung sejak tanggal 30 April 2014 pukul 10:00 WIB," demikian release yang diterima esdm.go.id.

Pemantauan gunungapi Merapi menunjukkan, Pada tanggal 20 - 29 April 2014, tercatat gempa guguran sebanyak 37 kali, MP 13 kali, hembusan 4 kali, tektonik 24 kali, dan gempa LF 29 kali. Peningkatan signifikan terjadi pada jenis gempa LF sebagai indikasi meningkatnya fluida gas vulkanik yang berpotensi menimbulkan letusan.

Dengan peningkatan status aktivitas G. Merapi tersebut direkomendasikan, kegiatan pendakian G. Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana dan jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.

Untuk gunungapi Slamet, selama periode 29 Maret - 29 April 2014 gempa vulkanik yang terekam adalah Gempa Letusan, Gempa Hembusan, Gempa Vulkanik Dalam (VA), Gempa Vulkanik Dangkal (VB), Gempa Tektonik Lokal, Gempa Tektonik Jauh dan Tremor Harmonik.

Erupsi masih berpotensi terjadi, dalam radius 4 km dari pusat erupsi, menghasilkan material berukuran abu sampai lapili (berukuran 1-4 cm), lontaran batu pijar, dan hujan abu lebat. Sedangkan material erupsi abu vulkanik dapat mencapai jarak 10 km atau lebih (bergantung angin) dari pusat erupsi.

Direkomendasikan PVMBG, masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah yang ada di puncak G. Slamet dalam radius 4 km dari kawah aktif. Masyarakat yang berada dalam Kawasan Rawan Bencana II (KRB II) untuk selalu waspada dan memperhatikan perkembangan G. Slamet yang dikeluarkan oleh BPBD setempat.c (SF)

Share This!