PTKAM Tingkatkan Efisiensi Tata Kelola Minyak

Friday, 27 May 2016 - Dibaca 1458 kali

JAKARTA - Program Pembenahan Tata Kelola Minyak (PTKAM) yang dicanangkan oleh PT Pertamina (Persero) sebagai stakeholder Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ditargetkan dapat melakukan efisiensi dari penurunan losses (kerugian) sebesar USD200 juta.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan pembenahan tata kelola minyak dimulai sejak bulan Februari 2015. Fokus utama adalah memaksimalkan integritas dalam penyaluran minyak di seluruh Indonesia. Hingga April 2016 tercatat sudah melakukan efisiensi mencapai USD105 juta. Sehingga sampai dengan akhir tahun ditargetkan bisa mencapai USD200 juta.



"Tahun ini target sekitar USD105 juta dan apabila terus dipertahankan kinerja saat ini kami yakin bisa USD200 juta," kata Dwi Soetjipto, saat PTKAM Summit 2016, di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Jumat (27/5/2016).

Dwi menyebutkan, losses pada arus minyak menjadi musuh bersama. Sehingga perseroan menggerakkan program efisiensi di mana tahun lalu mencapai USD255,2 juta. Perusahaan pelat merah ini mengklaim melakukan efisiensi tidak hanya dilakukan melalui pengurangan dana belanja (capex), dana operasional (opex), ataupun pemutusan hubungan kerja. Namun juga melalui program PTKAM.

Direktur SDM dan Umum Dwi Wahyu Daryoto menambahkan, setelah pada 2015 Pertamina menurunkan losses ke angka 0,34 persen atau di bawah angka batas toleransi internasional 0,5 persen, tahun ini Pertamina menargetkan losses hanya 0,2 persen dengan nilai efisiensi lebih besar dari USD105 juta.

Di lain pihak, project manager PTKAM, Faisal Yusra, menilai target losses yang telah ditetapkan oleh Pertamina jauh lebih baik ketimbang angka tolerenasi internasional. "Angka toleransi internasional 0,5%. Di Pertamina membuat angka toleransi sendiri 0,3%. Ini adalah Langkah perbaikan yang dilakukan PTKAM," ungkapnya.

Replika Anti Korupsi

Keberhasilan ini mendapat dukungan dari Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan. Ia mengatakan KPK telah meminta Pertamina menjadi pilot project anti korupsi. Melihat kinerja PTKAM Pertamina yang mengagumkan, katanya, dapat menjadi role model bagi perusahaan lain atau sektor lainnya.

"KPK akan meminta kepada Pertamina agar metode pengurangan losses ini dapat dipelajari KPK secara lebih detail dan kami akan replikasi model ini untuk di bawa ke sektor hulu yang masih 0,5%. Tidak hanya itu, kami akan terus bekerja dengan Pertamina termasuk mereplikasi proses dan dokumentasi dari PTKAM ini untuk ke BUMN lain atau sektor-sektor lainnya," sambutnya secara sumringah.

Upaya efisiensi yang dilakukan dari stakeholder Kementerian ESDM telah mendorong perbaikan tata kelola minyak secara keseluruhan menjadi lebih baik. Upaya lain yang juga ditempuh dari Kementerian ESDM dalam memperbaiki tata kelola minya adalah memangkas perizinan serta melalui satu pintu terpadu di BKPM. (NA)

Share This!