Produksi Gas Bumi Stabil, Menteri ESDM: Target 12 BCF Bisa Tercapai

Sunday, 4 August 2024 - Dibaca 1038 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 407.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 4 Agustus 2024

Produksi Gas Bumi Stabil, Menteri ESDM: Target 12 BCF Bisa Tercapai

Produksi gas nasional terus menunjukkan tren yang positif dan stabil. Hal ini memberikan semangat baru bagi industri energi Indonesia. Dengan prospek yang cerah, gas bumi bahkan akan menjadi tulang punggung energi masa depan karena kestabilan produksinya akan memastikan pasokan energi yang andal untuk industri, rumah tangga, dan sektor lainnya.

"Mengenai gas bumi memang sempat turun, tetapi terdapat tren kenaikan dan mengenai target 12 Billion Cubic Feet (BCF) insya Allah bisa tercapai. Terutama dengan adanya temuan-temuan baru dari WK South Andaman, Andaman 2 dan North Ganal," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif pada Temu Media di Jakarta, Jumat (2/8) kemarin.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi gas bumi pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 6.635 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD), mencatatkan peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun 2027-2028, beberapa proyek strategis di sektor hulu migas akan sangat penting untuk meningkatkan produksi gas bumi Indonesia. Proyek Geng North diperkirakan akan menghasilkan 1.000 MMSCFD tambahan dengan cadangan 4,1 TCF, sementara proyek IDD Gandang Gendalo diperkirakan akan menghasilkan 4.900 MMSCFD dengan cadangan 6,3 TCF. Proyek Andaman juga memiliki potensi besar dengan produksi 527 MMSCFD dan cadangan sekitar 6,3 TCF.

Munurut Arifin, penemuan WK Migas tersebut menunjukkan bahwa potensi gas alam Indonesia cukup besar dan terus dikembangkan, yang memberikan harapan baru untuk produksi gas bumi di masa mendatang.

Pemanfaatan gas bumi dalam negeri sendiri terus melonjak dan telah mencapai sekitar 68%. Kondisi ini menandakan gas bumi menjadi sumber energi yang semakin andal dan bisa mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor energi, khususnya Liquified Petroleum Gas (LPG).

"Gas menjadi andalan dalam transisi energi. Pemanfaatan gas domestik sekitar 68% dan semakin meningkat serta mengurangi impor LPG dan produk bahan bakar," terangnya.

Sementara itu, dalam upaya mencapai target transisi energi, Indonesia terus berupaya mengembangkan sumber daya energi domestik. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan fokus pada pengembangan sektor gas bumi. Penemuan cadangan gas bumi baru di wilayah Andaman dan sekitarnya menjadi angin segar bagi upaya ini.

"Dengan ada temuan baru dapat dipake di dalam negeri menjadi andalan kita mendukung transisi energi sebagai jembatan sebelum energi baru masuk," tutur Arifin.

Namun demikian, tantangan akan tetap ada. Pemerintah perlu terus berupaya menjaga stabilitas produksi, mendorong eksplorasi di wilayah-wilayah baru, serta meningkatkan efisiensi penggunaan gas bumi. Selain itu, perlu pula dilakukan terobosan guna mengembangkan infrastruktur pendukung, seperti jaringan pipa, untuk mendistribusikan gas ke daerah-daerah yang membutuhkan. (RD)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi

Share This!