Presiden RI dan PM Jepang Resmikan Proyek Bidang Energi

Monday, 20 August 2007 - Dibaca 7589 kali

Peresmian tersebut merupakan salah satu acara dalam pertemuan ke dua pemimpin di Jakarta. Hadir pada acara tersebut para menteri bidang ekonomi, Menlu Hasan Wirayudha, para pejabat tinggi, pimpinan BUMN dan pimpinan Kadin. Sedang PM Abe didampingi sejumlah menteri dan kalangan pengusaha Jepang yang tergabung dalam Kaidanren.

'Jepang adalah investor dan mitra dagang terbesar. Volume pertumbuhan perdagangan 14,4%. Sementara itu kinerja ekonomi kembali meningkat, dengan pertumbuhan kembali 6% setelah krisis,' ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan sambutan. Kerjasama sub sektor energi merupakan bagian penandatanganan EPA antara Indonesia dengan Jepang.

Khusus untuk energi, menurut Presiden, ke dua negara sepakat untuk melanjutkan kerjasama yang meliputi migas, batubara, listrik dan biofuel. 'Dengan kerja sama itu sasaran yg dicapai adalah pemenuhan kebutuhan dan terpenuhinya LNG untuk Indonesia sekaligus memenuhi komitmen dengan Jepang. Investor Jepang dan Indonesia bekerjasama mengembangkan sumber energi di Indonesia dengan sasaran yg saya sampaikan tadi,' ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sedang PM Shinzo Abe mengungkapkan kerjasama Indonesia-Jepang merupakan kesempatan penting mengembangkan ekonomi ke dua negara. 'Penandatangan kerja sama merupakan perwujudan nyata dari kedua negara, dan akan memberi sumbangan besar dalam hubungan antar kedua negara,' ujar PM Shinzo Abe yang mengungkapkan datang dengan delegasi sekitar 200 orang yang terdiri dari pejabat dan kalangan pengusaha.

Proyek yang diresmikan itu adalah Pipa Transmisi Gas Sumatera Selatan - Jawa Barat (South Sumatra - West Java (SSWJ) Gas Transmission Pipeline). Pelaksana dari proyek ini adalah PT Perusahaan Gas Negara (PT PGN Persero) dan Japan Bank for InternationalCooperation (JBIC).

Total nilai investasi dari proyek ini adalah US$ 1.357 juta, sebesar lebih kurang 34% dibiayai oleh Pemerintah Jepang dalam bentuk Special Yen Loan melalui JBIC dan sisanya melalui dana pinjaman komersial PGN, yaitu Euro Bond 1 & 2, dana Initial Public Offering (IPO) dan dana internal PGN.

Jaringan Pipa SSWJ ini meliputi jalur Pagardewa - Labuhan Maringgai - Cilegon sepanjang 375 km serta jalur offshore Labuhan Maringgai - Muara Bekasi sepanjang 164 km. Penyerapan tenaga kerja dari proyek ini adalah 10.000 orang. Saat ini, proyek SSWJ sudah mulai mengalirkan gas ke industri di Pulau Jawa. Ke dua, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap Cilegon ( Cilegon Combined Cycle Power Plant (Cilegon, Jawa Barat, kapasitas 2x240 MW dan 1x260 MW). Pelaksana adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN Persero) dan Mitsubishi Corp. Nilai investasi untuk proyek ini adalah US$ 345 juta.Proyek ini didanai oleh JBIC. Tenaga kerja yang dapat diserap dari proyek ini adalah 2500 orang. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Cilegon diharapkan dapat memulai operasi secara komersial pada pertengahan Agustus 2007.

Ke tiga, Pembangkit Listril Tenaga Uap Tarahan Coal Fired Power Plant (Tarahan, Lampung, kapasitas 2x100 MW). Pelaksana dari proyek ini adalah PT PLN, Marubeni Corp., Mitsui Miike, dan Alsthom Power. Nilai investasi proyek ini adalah US$ 268 juta. Pendanaan proyek ini berasal dari JBIC. Proyek ini menyerap 1500 orang tenaga kerja. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan saat ini sedang dalam tahap uji coba dan ditargetkan beroperasi pada September 2007.

Sedang ke empat adalah Donggi-Senoro LNG & Gas Project: Upstream Development, and Downstream LNG Project (Sulawesi Tengah). Pelaksana proyek adalah PT Pertamina (Persero), PT Medco Energi, dan Mitsubshi Corp. Nilai investasi untuk Upstream (usaha hulu) adalah US$ 840 juta dan untuk Downstream (usaha hilir) adalah US$ 1.167 juta. Penyerapan tenaga kerja dari proyek ini adalah 2000 orang.

Konstruksi Kilang LNG Senoro akan dimulai pada tahun 2008 dengan target produksi tahun 2010. Kilang Senoro akan menghasilkan 2 juta ton LNG per tahun. Gas akan dikirim ke Jepang dengan Mitsubshi Corporation sebagai off taker. Total nilai investasi proyek ESDM ini mencapai US$ 3,977 juta.

Share This!