Presiden Joko Widodo Resmi Membuka World Water Forum ke-10 di Bali

Monday, 20 May 2024 - Dibaca 1576 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 274.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 20 Mei 2024

Presiden Joko Widodo Resmi Membuka World Water Forum ke-10 di Bali

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara resmi membuka pertemuan Tingkat Kepala Negara dalam rangka World Water Forum (WWF) ke-10 pada Senin (20/5) di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua. Forum air terbesar di dunia ini berlangsung hingga 25 Mei 2024 dan menjadi ajang penting bagi para pemimpin global untuk berdiskusi tentang solusi dan strategi pengelolaan sumber daya air.

Presiden Republik Indonesia menyatakan kebanggaannya atas kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia sebagai tuan rumah ajang bergengsi ini. Acara ini bertujuan untuk meneguhkan komitmen bersama dan merumuskan aksi nyata pengelolaan air yang inklusif dan berkelanjutan.

"Dengan berkumpulnya kita di Bali hari ini, tentu Indonesia berharap dunia dapat saling bergandengan tangan secara berkesinambungan untuk dapat memperkuat komitmen kolaborasi dalam mengatasi tantangan global terkait air. Let's preserve our water today for shared prosperity tomorrow," ajak Presiden.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, turut hadir dalam upacara pembukaan ini, menunjukkan komitmen Kementerian ESDM untuk aktif berpartisipasi dalam pengelolaan air yang berkelanjutan. Forum ini mencatat kehadiran sejumlah pemimpin dunia, termasuk Perdana Menteri Tajikistan Qohir Rasulzoda, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, Presiden Fiji Ratu Wiliame Maivalili Katonivere, Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Haji Fadillah Bin Haji Yusof, dan Wakil Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso.

Selain para pemimpin negara, pertemuan ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting lainnya seperti Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon, Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dennis Francis, mantan Presiden Hungaria Janos Ader, utusan khusus Prancis Barbara Pompili, dan utusan khusus Belanda Meike van Ginneken.

Fauchon mengajak seluruh peserta untuk menjadi "Water Warriors" dengan tujuh komitmen utama, termasuk mempromosikan kebijakan keamanan air, perubahan perilaku konsumsi air, dan tata kelola air yang lebih aktif dan terdesentralisasi. Ia juga menekankan perlunya meningkatkan solusi berbasis alam dan menyerukan agar hak atas air diakui dalam konstitusi nasional.

"Kita membutuhkan anda, kita menginginkan ide-ide baru untuk menulis masa depan air. Jadilah pejuang air dunia pertama, terlibatlah, dan terutama kalian, yang muda, ambil tangan yang kami ulurkan kepada kalian," pesannya.

Mengangkat tema besar "Water for Shared Prosperity", World Water Forum ke-10 ini tidak hanya menjadi wadah untuk bertukar pengetahuan, tetapi juga menjadi momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmennya dalam mengelola sumber daya air secara bijak dan berkelanjutan. (ARN)


Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi

Share This!