Pola "Business to Business" Untuk Interkoneksi Listrik Antar Negara

Wednesday, 7 November 2007 - Dibaca 4505 kali

'Pola business to business lebih tepat untuk pengembangan interkoneksi transmisi listrik antar negara,' ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, Rabu (7/11) di Jakarta. Pola ini tidak membebani keuangan negara.

Keterangan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro disampaikan saat memberikan sambutan pembukaan Simposium Interkoneksi Transmisi Listrik Antar Negara. Acara yang menampilkan pembicara dari dalam dan luar negeri itu berlangsung di auditorium gedung kantor pusat PT PLN.

Diungkapkan oleh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro pembangunan interkoneksi transmisi antar negara dilakukan mengikuti kebijakan fiskal negara yang bersangkutan. Sedang aspek keamanan, politik maupun legal juga harus dibicarakan sesuai sistem yang berlaku pada negara dimana sarana kelistrikan itu dibangun.

Sementara itu Dirut PT PLN Eddie Widiono menyatakan bahwa setiap pembangunan sarana kelistrikan hendaknya memberikan manfaat yang nyata bagi penyandang dana. 'Investasi harus memberikan manfaat bagi penyandang dana. Tak terkecuali untuk interkoneksi transmisi antar negara,' ujar Dirut PT PLN Eddie Widiono.

Sedang menurut Direktur Transmisi dan Distribusi PT PLN Herman Darnel Ibrahim ada beberapa opsi dalam pengoperasian interkoneksi transmisi antar negara. Seperti swap dan transfer energi. Sedang investasi hingga titik border menjadi tanggung jawab pihak yang dilewati.

Share This!