PLN Ajak Industri Atur Konsumsi Listrik

Monday, 30 June 2008 - Dibaca 4657 kali

JAKARTA.PT PLN terus mengajak kalangan konsumen industri untuk mengatur pola konsumsi listrik. Antara lain mengatur waktu libur tidak semuanya pada hari Sabtu-Minggu. Langkah ini bertujuan mendistribusikan beban listrik tidak bertumpuk pada hari kerja biasa sehingga dihasilkan pemanfaatan listrik lebih efisien.

''Selama ini setiap Sabtu-Minggu terjadi penurunan daya hingga sekitar 1000 MW dalam sistem Jawa-Bali. Ini yang kita inginkan agar kalangan industri bisa melakukan libur secara bergiliran, tidak semuanya pada hari Sabtu-Minggu,'' ujar Direktur Utama PT PLN Fahmi Muchtar saat mendampingi Menteri ESDM dalam rakor kelistrikan di Jakarta, Sabtu (28/6).

Pengaturan secara bergilir hari libur artinya industri bisa mengalihkan hari libur ke hari lain selain Sabtu-Minggu secara bergantian. Berdasarkan langkah ini kebutuhan daya listrik pada hari kerja bisa ditekan. Sehingga potensi pemadaman secara bergilir juga bisa dihindari.

Saat memberikan penjelasan, baik Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro maupun Dirut PT PLN Fahmi Muchtar mengungkapkan sejak terjadi kenaikan harga minyak banyak kalangan industri yang mengalihkan konsumsi listrik ke PT PLN. Alasannya biaya mengoperasikan pembangkit sendiri menjadi mahal.

Namun akibatnya tekanan terhadap daya listrik dalam sistem kelistrikan PT PLN semakin berat. Ini menyebabkan cadangan daya listrik dalam sistem Jawa-Bali, misalnya, turun hingga tinggal 20%. Padahal idealnya cadangan dalam sistem kelistrikan minimal sekitar 30%. Kondisi semakin berat dengan adanya perawatan maupun gangguan terhadap pembangkit listrik.

Pihak PT PLN telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah asosiasi industri, seperti Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) serta KADIN untuk maksud ini. Upaya pengaturan seperti ini juga dilakukan, menurut Dirut PT PLN Fahmi Muchtar mengingat pertumbuhan konsumsi listrik saat ini mencapai kisaran 6,8% per tahun.

Share This!