PLN Aceh Pulihkan Jaringan Distribusi Pasca Tsunami

Monday, 7 January 2008 - Dibaca 5860 kali

'Kami melakukan program tanggap darurat. Kami memprioritaskan jaringan distribusi ke fasilitas umum, seperti rumah sakit, instansi pemerintah, TNI dan Polri' ujar General Manajer PLN Wilayah NAD Syarifuddin Ibrahim pekan lalu di Banda Aceh.

PLN mengalami kerugian yang cukup besar setelah dilanda tsunami pada Desember 2004. Sekitar 15-20 persen jaringan distribusi rusak yang menyebabkan PLN kehilangan sekitar 120 ribu pelanggan. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 350 milyar.

Kini jumlah pelanggan kian meningkat bersamaan dengan menggeliatnya pembangunan di Aceh. Permintaan sambungan listrik cukup tinggi sehubungan dengan pembangunan 100.000 rumah oleh Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi serta pulihnya bisnis dan industri di NAD.

'Sementara ini kami memprioritaskan pelanggan rumah tangga. Untuk industri kami batasi hanya sampai 240 KVA' kata Manager Niaga PLN Wilayah Aceh Djaka Panudju.

Selain mengejar target pemenuhan defisit pasokan listrik, PLN Wilayah NAD mulai mengambil ancang-ancang untuk mewujudkan rasio elektrifikasi 100 persen pada tahun 2017. Target ini berarti tiga tahun lebih cepat dari target pemerintah (Visi 75/100).

Kebutuhan daya wilayah NAD saat ini mencapai 220 MW. Sebagian daya tersebut di pasok dari sistem Sumatera Bagian Utara, terutama untuk wilayah Pantai Timur yang telah masuk dalam sistem interkoneksi Sumatera. Sebagian lainnya berasal dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang berada di Aceh. Akan tetapi daya untuk wilayah pantai barat dipasok oleh PLTD dan bersifat isolated. Karena itu beban penggunaan BBM-nya juga cukup besar.

Share This!