Perlu USD 22 Miliar Untuk Bangun Infrastruktur Gas Bumi

Wednesday, 28 October 2015 - Dibaca 1244 kali

SINGAPORE - Dalam acara Spotlight on Indonesia, Rabu (28/10), Direktur Jenderal MInyak Dan Gas Bumi, IGN Wiratmaja Puja menyatakan, untuk membangun infrastruktur gas bumi di Indonesia setidak tidaknya diperlukan investasi sekitar USD 22 miliar. Untuk meningkatkan minat investor berbagai cara sudah dilakukan pemerintah dan akan terus dilakukan seperti, penyederhanaan izin dan kemudahan-kemudahan.

Indonesia memiliki cadangan gas yang terseber dibeberapa wilayah namun belum termanfaat karena terbatasnya infrastruktur yang ada, infrastruktur yang menghubungkan antara pusat penghasil dengan pusat pengguna.Infrastruktur gas hanya ada di Sumatera, Jawa dan sebagian Kalimantan."Untuk membangun infrastruktur gas di bagian barat dan timur Indonesia agar tidak hanya Pulau Jawa saja terang, kami memerlukan investasi USD 22 miliar," ujar Wiratmaja.

Dana sebesar USD 22 miliar tersebut diperuntukan untuk, pembangunan pipanisasi sebesar USD 8.5 milyar, Liquid dan regasifikasi, USD 8 milyar, LPG, USD 1 miliar dan, stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) sebesar, USD 400 million dan pembangunan city gas sebesar USD 2.5 milyar.

Pembangunan infrastruktur gas bumi sangat diperlukan untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan yang diperkirakan pada tahun 2019 mendatang akan mencapai 9,348 MMSCFD atau 1.1 x dari kebutuhan saat ini.

Dalam Master Plan Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi, tahun 2018 diuraikan kebutuhan Jaringan Transmisi dan Distribusi Pipa Gas Bumi meliputi, Sumatera pipa transmisi sepanjang 1.661,3 km dan pipa distribusi sepanjang 843 km, Jawa 1.654 km transmisi, 1.224,15 km distribusi. Kalimantan 1.975 km transmisi, 302 km distribusi. Sulawesi 854 km transmisi, 100 km distribusi. Natuna Timur 1.414 km transmisi dan untuk Maluku serta Papua diperlukan jaringan pipa distribusi sepanjang 244 km.

Kepada investor yang hadir Wiratmaja mengajak untuk berinvestasi di Indonesia khususnya pada pembangunan infrastruktur gas bumi. "Indonesia memiliki peluang yang banyak juga, tantangan untuk membangun infrastruktur, silakan datang ke Indonesia, saat ini kami sedang menyelesaikan regulasi yang menarik bagi investor agar tertarik menanamkan investasinya di Indonesia," tutup Wiratmaja. (SF)

Share This!