Perkembangan Status Gunung Api
Ke-delapan gunungapi yang berstatus WASPADA tersebut masing-masing G. Anak Krakatau (Lampung), G. Semeru (Jawa Timur), G. Lokon (Sulawesi Utara), G. Dukono (Maluku Utara), G. Ibu (Maluku Utara), G. Bromo (Jawa Timur), G. Karangetang (Sulawesi Utara) dan G. Merapi (Jawa Tengah, DI Yogyakarta).
Sementara dari hasil pengamatan gempa bumi dan tsunami, terjadi gempa tektonik sebanyak 22 kali, dengan kedalaman antara 10 - 635 km di bawah dasar laut dengan magnitude berkisar antara 4,6 - 5,2 skala Mw (USGS) atau 4,6 - 5,3 skala Richter (BMG). Namun, syukur alhamdulillah tidak ada yang berpotensi menyebabkan tsunami, juga tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.
Menurut Kepala Badan Geologi, DESDM, Bambang Dwiyanto, peningkatan atau penurunan status gunungapi didasarkan pada perkembangan kegiatan gunungapi dari waktu ke waktu baik pengamatan kegempaan maupun visual. Oleh sebab itu, PVMBG terus melakukan pemantauan terhadap kegiatan gunungapi dan terus mensosialisasikan gunungapi-gunungapi yang berstatus SIAGA dan WASPADA kepada masyarakat yang bermukim disekitarnya melalui koordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Sebagai langkah antisipasi, menurut Bambang Dwiyanto, masyarakat perlu mewaspadai kemungkinan terjadinya lahar hujan di G. Semeru, G. Merapi, G. Soputan, G. Karangetang dan G. Talang.
Share This!