Peresmian 3rd OPEC Summit di Riyadh, Arab Saudi

Saturday, 17 November 2007 - Dibaca 6278 kali

Lebih lanjut Bapak Yusuf Kalla mengatakan Indonesia tidak akan mendesak negara-negara OPEC untuk meningkatkan produksi untuk menjawab kenaikan harga minyak dunia yang mencapai harga US$ 93,90 untuk minyak light sweet penyerahan bulan Desember. Hal ini dikarenakan peningkatan produksi terkait dengan masalah lainnya seperti keamanan.

Dua hari sebelumnya (Kamis dan Jum'at) telah digelar Minesterial Symposium yang menampilkan para Menteri Perminyakan negara-negara OPEC dan para pakar untuk membahas berbagai persoalan dan solusi seputar dunia perminyakan. Dalam acara tersebut Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro telah menyampaikan paper tentang "tantangan dan kesempatan dalam energi dan lingkungan".

Senada dengan pernyataan Wapres tersebut diatas, khususnya yang berkaitan dengan pemeliharaan lingkungan dan hutan, Purnomo Yusgiatoro mengungkapkan program Indonesia dalam mengurangi emisi gas CO2, antara lain, di sektor kehutanan. Disampaikan beliau Indonesia sebagai negara yang memiliki hutan tropis terbesar didunia memiliki peran khusus dan strategis. Akan tetapi hal ini tidak mudah. Untuk itu, Purnomo Yusgiantoro berharap COP yang akan berlangsung di Pulau Bali pada bulan Desember yad. dapat menghasilkan program-program kongkrit bagi pengelolaan lingkungan dan
kehutanan.

Share This!