Pengusaha RRC Garap Timah Bangka

Monday, 8 October 2007 - Dibaca 7247 kali

"Yunan Tin sudah masuk ke Bangka Belitung dalam mengolah tailing timah dan industri hilirnya. Dua perusahaan lain diharapkan dalam waktu dekat beroperasi," ujar Gubernur Bangka Belitung, Eko Maulana Ali, Sabtu (6/10) di Pangkalpinang.
Dua perusahaan lainnya yaitu Hoi Pak Far East International Limited dan Guangxi Qinzhou Jiahua Mining industry LTd. Keduanya bergerak di bidang pengolahan terhadap sisa penambangan timah.

Yunan Tin masuk ke Bangka melalui perusahaan Bangka Global Mandiri Internasional bersama dengan Singapura Tin Industri dan Pemkab Bangka dengan investasi senilai Rp167 Miliar. Gubernur Babel Eko Maulana Ali menyatakan, masuknya investor asing dimaksudkan agar pengelolaan penambangan timah bisa lebih optimal sementara lingkungan tidak rusak. Ke tiga investor masuk setelah meneken nota kesepahaman dengan Pemrov Babel beberapa waktu lalu.

Sebelum adanya nota kesepahaman itu, Eko telah berkunjung ke beberapa lokasi penambangan timah di Cina. Di negara itu, penambangan dilakukan di dalam tanah tanpa merusak permukaan tanah dan setelah diambil bijih timah, lobangnya ditutup kembali.

Cina juga mampu memanfaatkan limbah timah untuk berbagai keperluan dan industri setelah diolah terlebih dahulu, sementara di Bangka limbah itu cendrung tidak dimanfaatkan.

Nantinya pengawasan terhadap pengoperasian ketiga PMA itu, akan dilakukan dengan ketat dan penambangan hanya boleh dilakukan di kuasa penambangan yang diperuntukkan bagi mereka.

Dirut PT. Timah (Tbk) Wachid Usman, menegaskan, Cina merupakan negara penghasil timah cukup besar di dunia bahkan produksinya hampir menyamai timah yang dihasilkan Pulau Bangka.

Kalau di Indonesia, hanya lima persen saja balok timah yang digunakan untuk solder dan kebutuhan industri lainnya, di Cina, produksi Timah hampir seluruhnya terserap untuk kebutuhan didalam negeri.

"Kita tahu industri di Cina sangat maju hingga membutuhkan banyak sekali timah. Sekarang mereka perlu ekspansi untuk menjamin ketersediaan timah bagi industri di dalam negerinya," ujarnya.(sumber:antara)

Share This!