Pengalihan Premium ke Pertamax Masih Belum Final

Friday, 14 December 2007 - Dibaca 5150 kali

'Belum. Masih di kaji. Kami belum memutuskan. Kami mengkaji termasuk berbagai reaksi masyarakat,' ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro menjawab pertanyaan wartawan Kamis (13/12) di Jakarta.

Menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro akibat kenaikan harga minyak yang mendekati angka US$ 100/barel terdapat potensi membengkaknya subsidi BBM. 'Dari sekitar Rp 50 triliun menjadi Rp 80 triliun,' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Pengalihan Premium ke Pertamax adalah salah satu upaya untuk mengurangi tekanan anggaran akibat membengkaknya subsidi BBM itu. Hanya saja setiap keputusan mengubah subsidi BBM tidaklah mudah. 'Pertimbangan politis begitu tinggi di era demokrasi ini,' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Meskini demikian diingatkan bahwa konsumsi BBM sudah begitu besar volumenya dibanding tahun 1990-an. Sehingga kenaikan harga minyak mentah di pasar dunia secara langsung berakibat menambah besaran pengeluaran APBN akibat masih adanya subsidi BBM.

Menurut Dirjen Migas Luluk Sumiarso, pada dasarnya tidak ada pembatasan akses terhadap rencana pengalihan Premium ke Pertamax. Sehingga konsumen juga akan tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan Pertamax. Hanya saja semua masih terus dilakukan pengkajian.

Share This!