Pemerintah Upayakan Peningkatan Rasio Elektrifikasi Prov. Sulawesi Tengah

Thursday, 19 March 2015 - Dibaca 1803 kali

PALU - Dalam sambutannya sesaat sebelum membuka Focus Group Discussion (FGD), Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, H. Longki Djanggola menyatakan, salah satu permasalahan mendasar masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah adalah masalah ketersediaan pasokan listrik. Saat ini rasio elektrifikasi Provinsi Sulawesi Tengah 75,77% masih dibawah rata-rata nasional yang saat ini sudah mencapai 84,7%. Pemerintah akan berupaya meningkatkan rasio elektrifikasi wilayah-wilayah yang memiliki rasio eletrifikasi rendah dibawah rata-rata nasional.

Pemerintah berkewajiban untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik, dan harga yang wajar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Saat ini di Provinsi Sulawesi Tengah tercatat jumlah rumah tangga berlistrik 505,800 pelanggan dengan jumlah KK 667,513 dan rata-rata pertumbuhan kebutuhan listrik mencapai 10,81%.

Beragam variasi pembangkit akan dibangun di Provinsi dengan 13 Kabupaten ini guna meningkatkan rasio elektrifikasinya. Sesuai RUPTL 2015-2024 akan dibangun pada tahun 2016, PLTU Tawaeli Ekspansi (2 x 15 MW), 2018, PLTU Palu 3 (100 MW), 2020/2021, PLTU Toli-Toli (2 x 25 MW), 2021/2022, PLTA Poso 1 (2 x 60 MW) dan tahun 2022 akan dibangun PLTP Bora Pulu (40 MW) dan PLTP Marana (20 MW).

Sulawesi Tengah merupakan salah satu Provinsi yang mempunyai kekayaan sumber daya alam yang cukup besar, sehingga sangat strategis untuk dikelola agar dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat, salah satu bentuk kekayaan alam tersebut adalah tersedianya potensi sumber daya energi yang strategis yang sangat penting dalam rangka meningkatkan ekonomi, kesempatan kerja dan ketahanan nasional, ujar Longki Djanggola.

Beragam sumber energi alternative yang dapat digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik di Provinsi dengan luas daratan 61.841,29 km2 selain panas bumi yang mencapai 515 Mwe, juga potensi PLTM (belum beroperasi) cukup besar yaitu mencapai 179,1 MW sedang PLTM telah beroperasi 14,1 MW. (SF)

Share This!