Pemerintah Dorong Optimalisasi Infrastruktur BBM Untuk Ketahanan Energi Nasional

Wednesday, 13 May 2015 - Dibaca 1231 kali
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
NOMOR: 29/SJI/2015
Tanggal: 13 Mei 2015

PEMERINTAH DORONG OPTIMALISASI INFRASTRUKTUR BBM UNTUK KETAHANAN ENERGI NASIONAL
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, hari ini, Rabu (13/5) menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama strategis antara PT Pertamina (Persero) dengan PT. Adaro Energy, Tbk dalam rangka optimalisasi infrastruktur BBM untuk ketahanan energi nasional. Pada kesempatan ini, Pertamina diwakili oleh Direktur Utama Dwi Soetjipto, sementara dari pihak Adaro hadir Presiden Direktur, Garibaldi Thohir.

Menteri ESDM menjelaskan bahwa cadangan nasional yang bertumpu pada cadangan operasional Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dikelola Pertamina sekitar 22 hari. Seiring dengan upaya peningkatan ketahanan energi nasional, cadangan nasional harus dapat ditingkatkan menjadi 30 hari dimana upaya tersebut akan memerlukan dukungan infrastruktur memadai.

Pemerintah mendorong PT Pertamina (Persero) untuk melakukan optimalisasi pemanfaatan infrastruktur bahan bakar milik sendiri dan perusahaan lain, baik BUMN maupun swasta dalam kerangka peningkatan ketahanan energi nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut dapat ditempuh dengan dua cara, melakukan investasi baru baik oleh Pertamina maupun swasta dan optimalisasi infrastruktur penyimpanan milik BUMN maupun swasta yang belum optimal pemanfaatannya. Selain langkah untuk melakukan optimalisasi infrastruktur milik sendiri, pemerintah mendorong Pertamina untuk memanfaatkan aset penyimpanan bahan bakar yang tidak terpakai milik perusahaan lain.

"Pemerintah sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Pertamina untuk upaya peningkatan cadangan operasional perusahaan yang sampai saat ini masih menjadi tumpuan pemerintah untuk ketahanan energi nasional, terutama BBM. Pemerintah juga menyambut baik kerjasama yang disepakati oleh Pertamina dan Adaro yang sangat bermanfaat bagi upaya kita menjaga ketahanan energi nasional" jelas Menteri ESDM.

Pemerintah juga telah mengidentifikasi beberapa infrastruktur penyimpanan bahan bakar yang dapat dimanfaatkan oleh Pertamina, antara lain tangki penyimpanan milik PLN yang tidak terpakai seiring pengalihan BBM ke batubara dan gas. "Kerjasama antara Pertamina dan Adaro ini akan menjadi model untuk diterapkan dalam upaya pemanfaatan infrastruktur yang idle milik perusahaan lain untuk meningkatkan ketahanan energi nasional" tutup Menteri ESDM.
Kepala Pusat Komunikasi Publik,



Dadan Kusdiana

Share This!