Negara Mulai Petik Hasil Hubungan G to G dalam Pergaulan Internasional

Tuesday, 8 March 2016 - Dibaca 1257 kali

JAKARTA - Indonesia sedang terus memperbaiki hubungan dan pergaulan dalam forum-forum Internasional melalui OPEC, IEA., G20 serta forum-forum ASEAN dan Internasional. Bahkan pada hari Senin (7/3) pekan ini Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center.

Dalam laporannya kepada Anggota Dewan Komisi 7 DPR RI, hari ini (8/3) menteri Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjelaskan bahwa banyak keuntungan yang dapat diperoleh Indonesia dengan aktif dalam pergaulan Internasional. "Hubungan kita dengan negara-negara OKI yang kemarin hadir yang kebetulan overlape nya banyak dengan anggota OPEC dan juga yang hadir pada Konferensi Asia Afrika di bulan April membuahkan hasil yang sangat signifikan bagi perbaikan Kedaulatan atau security dari energi kita," papar Sudirman Said.

Hubungan Government to Government (G to G) yang terjalin antara Azerbaijan membuat Indonesia mendapatkan pasokan 1 juta barel hasil dari direct deal antara Pertamina dengan National Oil Company (NOC) Azerbaijan. Direct deal yang juga dilakukan dengan NOC Iran juga membuat Indonesia mendapatkan diskon pembelian LPG, yaitu lebih murah US$ 25 dari harga pasar.

Angin segar juga dihembuskan oleh Quait dan Saudi Arabia serta negara-negara lain yang menawarkan direct deal yang sedang di follow up oleh Pemerintah. "Bahkan Arab Saudi memberikan kemungkinan apabila kita berhasil membangun tanki maka mereka akan menyiapkan satu bulan stock yang dipindahkan dari stok mereka sebagai cadangan disini," tutur Sudirman Said.

Pemerintah melalui Kementerian ESDM akan terus mencari cara dan solusi agar pasokan energi di tanah air dapat terpenuhi. Pemerintah melalui Kementerian ESDM juga sedang mencoba berbicara dengan negara-negara anggota OPEC yang sedang banjir stock apakah mungkin untuk memberikan satu alokasi untuk Pemerintah Indonesia membangun cadangan strategis sambil membangun storage, dimana Pemerintah Indonesia dapat membeli dengan harga yang sekarang tapi kemudian mengambilnya ketika dibutuhkan. "Hal-hal ini akan kita rintis terus, memperkuat kehadiran kita di OPEC. Kebetulan ditunjuk sebagai penanggung jawab investasi di Timur Tengah akan kita gunakan sebagai pintu untuk mencari solusi semacam ini" tegas Sudirman Said.(KA)

Share This!