Minggu Depan SKK Migas akan Kumpulkan Seluruh KKKS

Thursday, 30 April 2015 - Dibaca 1630 kali

LUWUK - SKK Migas terus berbenah, memperbaiki kinerja dan budaya kerjanya. Dari budaya priyayi yang harus dilayani menjadi budaya melayani. Dahulu SKK Migas demikian exclusive_nya, sangat sulit bertemu hanya untuk sekedar untuk berkonsultasi. Terkait dengan hal tersebut, minggu depan SKK Migas akan mengundang seluruh Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) untuk berkonsultasi menyelesaikan masalah yang ada.

Kesulitan berkonsultasi untuk mendapatkan penyelesaian masalah akan terus dihilangkan, sehingga setiap permasalahan dapat segera dicari solusinya tidak seperti di masa lalu. "Tidak ada dalam sejarah kepala SKK Migas, kepala BP Migas datang ke KKKS untuk problem solving, biasanya kepala SKK Migas itu jadi pangeran, jadi raja yang kalau mau ketemu melalui lapisan tujuh langit barangkali," ujar Menteri ESDM, Sudirman Said dalam sambutannya saat mengunjungi kantor Pertamina - Medco E&P, Tomori Sulawesi, Kamis (29/4).

Kesulitan untuk bertemu Kepala SKK Migas saat ini tidak lagi ditemukan, sekarang Kepala SKK Migas mendatangi KKKS itu sendiri dan kemudian problem solving itu dibicarakan dengan mempertemukan para pihak untuk mendapatkan solusi. " Ini semua adalah hal-hal yang saya sebut sebagai cara baru, karena kembali pada hakekat apa seh hakekat Menteri, SKK Migas, kita ini semua pelayan publik,"tegas Sudirman.

"We are now Changing, kita sedang berubah, minggu depan saya akan mengumpulkan seluruh KKKS dibawah Pak Amin, dan saya akan mengatakan, ech skill kalian di lini departemen itu harus diubah, dikepala mu selama ini yang mendekati kolegamu bagaimana carannya dengan ini dengan itu, lupakan itu ...anda cukup bawa masalah, yakinkan masalah itu masuk akal, kemudian minta seseorang menyelesaikan masalah itu," ujar Sudirman menambahkan.

Pertemuan dengan seluruh KKKS tersebut akan dipergunakan Menteri ESDM untuk menyampaikan pesan bahwa budaya membawa tas kresek, bawa bungkusan bagaimana caranya mengentertainment itu sudah tidak bisa dilakukan lagi."Sektor ini sudah lama terbelenggu dengan praktek-praktek kurang sehat dan I think we have to be persistent untuk menyelesaikan masalah ini. Kalau nanti "lapangan" bersih saya kira kreatifitas, seluruh kemampuan, seluruh visi kita bisa kita laksanakan dengan baik," lanjut Sudirman. (SF)

Share This!