MESDM: Potong 10% Seharga Fasilitas Cepu dan Pembangunan Jaringan Listrik

Sunday, 15 May 2016 - Dibaca 1813 kali

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, mengajak masyarakat mulai peduli akan pengelolaan energi nasional. Mengingat, konsumsi energi secara nasional terus mengalami peningkatan. Pesan ini diserukan oleh Menteri ESDM saat melakukan jalan sehat bersama dan mengampanyekan gerakan potong 10% pada Hari Kendaraan Bebas Bermotor (Car Free Day), Minggu (15/5) pagi. Terlebih, ia menambahkan kalau nilai potong 10% seharga dengan fasilitas Cepu dan pembangunan jaringan listrik.

"(Acara) ini adalah melengkapi seluruh cycle dari pengelolaan energi nasional," ungkap Menteri ESDM dengan kostum merah yang bertuliskan potong 10%. Kampanye ini merupakan bagian dari langkah Kementerian ESDM mendorong konservasi energi. Ia meyakini perubahan perilaku masyarakat mengenai penggunaan energi berdampak pada penghematan energi. Tidak cukup dengan hal tersebut, capaian ini juga dilalui lewat pemilihan teknologi modern.

Kampanye potong 10% akan berlangsung di 20 kota besar di seluruh Indonesia. Ajakan ini tidak hanya terbatas pada golongan tertentu saja. Dalam kampanye hari ini banyak diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat mulai dari ikatan guru se-indonesia, komunitas sepeda onthel, hingga penggerak pramuka. Terlihat sepanjang jalan M.H. Thamrin hingga Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat antusiasme tinggi ditunjukkan oleh masyarakat. Warna merah dan biru menghiasi jalanan tersebut.

Lanjutnya, tiga hal sederhana yang bisa dilakukan oleh masyarakat melalui gerakan 3 M, yaitu mematikan, mencabut dan mengatur. Perilaku tadi dinilai lebih efesien ketimbang membangun jaringan listrik. "Kalau kita melakukukan kebiasaan-kebiasaan mudah, maka akan timbul 10% yang memberi manfaat besar sekali," ungkap Sudirman. Ia juga menambahkan 10 persen memiliki nilai sama dengan fasilitas produktivitas minyak. "Sama dengan fasilitas (proyek) Cepu yang sedang kita resmikan nanti," tegas Sudirman kala memberikan tanggapan di depan wartawan.

Target utama gerakan potong 10% yakni merubah perilaku masyarakat secara masif dan berkelanjutan. "Yang namanya perilaku itu tidak bisa cepat. Kita akan sepanjang tahun mengampanyekan," ujar Sudirman. Ia merasa pembangunan Wilayah Timur Indonesia harus segera dikebut demi pendistribusian listrik yang tepat kepada masyarakat. Sudirman menilai selama ini kondisi listrik di Wilayah Timur Indonesia sangat memperhatinkan. Makanya, ia mengajak masyarakat untuk tidak terlalu boros terhadap penggunanan energi. (NA)

Share This!