Menteri ESDM Purnomo Terima Delegasi Bisnis Amerika

''Kami menyampaikan bahwa investasi dari Amerika di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan kalah dengan China yang atraktif maupun Jepang. Hal seperti inilah yang ingin kita diskusikan untuk dicarikan solusinya bersama,'' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro usai acara diskusi. Selain itu juga dibahas berbagai perkembangan bisnis sektor ESDM secara umum.

Menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro investasi Amerika ke Indonesia selama ini bersifat kapital intensif. Oleh sebab itu tidak terpengaruh oleh isu perburuhan maupun sejenisnya. Adapun soal kepastian hukum, sebenarnya juga tidak terlalu menjadi persoalan. Bahkan dalam banyak hal kini justru tengah diupayakan penyelesaian sejumlah UU antara pemerintah dengan DPR.

Pada saat diskusi delegasi bisnis Amerika mempertanyakan beragam aspek terkait dengan bisnis di sektor ESDM. Baik itu menyangkut program percepatan pembangunan pembangkit listrik yang dilakukan oleh PT PLN, pengembangan biofuel, pertambangan maupun investasi di minyak dan gas bumi. Pihak Indonesia secara terbuka mengundang investor untuk menanamkan modalnya dalam bidang-bidang tersebut.

Mengenai diputuskan kontrak ExxonMobil atas blok D Alpha Natuna, menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, dilakukan sesuai aturan kontrak yang berlaku. Seperti yang dilakukan pemerintah terhadap ExxonMobil dalam pengembangan blok migas di Cepu, semuanya didasarkan atas aturan yang berlaku. ''Jadi semuanya berdasarkan aturan kontrak yang berlaku. Jadi fair kan,'' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Pada pertemuan tersebut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro didampingi oleh sejumlah pejabat eselon satu dilingkungan Departemen ESDM. Tampak antara lain Dirjen Migas Luluk Sumiarso, Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi J.Purwono, Sekretaris Jenderal Departemen ESDM Waryono Karno. Sedang delegasi bisnis Amerika terdiri dari pimpinan perusahaan besar yang beroperasi di Indonesia, seperti ExxonMobil, ConocoPhilips, Oracle dsbnya.

Share This!