Menteri ESDM : Proyek Ketenagalistrikan adalah Tugas yang Tidak Ringan

Wednesday, 2 September 2015 - Dibaca 1356 kali

Menteri ESDM Sudirman Said menandatangani Nota Kesepahaman dengan Pemerintah Amerika Serikat yang diwakili oleh Duta Besar Robert Blake untuk membentuk Power Working Group dalam rangka mendukung proyek 35.000 MW.

Kerjasama yang tercakup dalam MoU ini termasuk pada level pemerintahan dan membuka peluang bagi perusahaan Amerika dalam berbagai bidang untuk ikut terlibat dalam program 35.000 MW. Pemerintah saat ini menitikberatkan pada pengembangan energi baru dan terbarukan, termasuk kerjasama mengembangkan energi terbarukan.

"Kita mengerti bahwa proyek ketenagalistrikan merupakan tugas yang tidak ringan hingga membutuhkan dukungan dari semua pihak. Amerika merupakan negara maju yang kemampuannya dalam ketenagalistrikan sudah teruji, oleh karena itu sudah lama kami diskusi dan kita materialkan dalam MoU," jelas menteri ESDM saat menyampaikan sambutannya di Kantor PT PLN Pusat, Jakarta, Rabu (2/9).

Delegasi Amerika yang turut hadir terdiri atas 52 perwakilan perusahaan dan 11 badan pemerintahan Amerika Serikat. Perusahaan tersebut terdiri atas Independent Power Producers (IPP), perusahaan energi baru terbarukan, perusahaan pembiayaan, serta perusahaan penyedia jasa teknis.

"Perusahaan tersebut berkomitmen untuk hadir di Indonesia untuk jangka waktu yang panjang dalam rangka turut membangun ekonomi, kapasitas dan kemampuan tenaga kerja Indonesia. Amerika Serikat juga berdedikasi untuk turut menyediakan energi yang terjangkau, bersih, dan terpercaya bagi Indonesia" ungkap Robert Blake.

Proyek 35.000 MW ini tidak hanya sebagai sarana untuk menyediakan listrik bagi bangsa Indonesia, namun juga menjadi sarana pembangunan infrastruktur nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Saat ini rasio elektrifikasi Indonesia sebesar 86,39%, angka ini ditargetkan untuk meningkat sebesar 97,4% pada akhir tahun 2019. Dalam program 35.000 MW, PLN memiliki target pembangkitan sebesar 5.000 MW, sementara 30.000 MW berasal dari IPP yang akan dilaksanakan melalui skema Power Purchase Agreement. (ITC)

Share This!