Menteri ESDM: Pasokan Listrik Aman

Sunday, 3 July 2016 - Dibaca 2541 kali
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
Nomor : 00072.Pers/04/SJI/2016
Tanggal : 03 Juli 2016

Menteri ESDM: Pasokan Listrik Aman
Guna memastikan keamanan pasokan listrik saat libur hari Raya Idul Fitri 1437 H, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, minggu (3/7) melakukan peninjauan lapangan ke PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (P3B JB) atau biasa dikenal Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Gandul, Depok, Jawa Barat dan Gardu Induk Cawang, Jakarta.

"Kunjungan kali ini untuk memastikan keamanan pasokan dan infrastruktur listrik selama libur lebaran. Berdasarkan pengalaman, beban puncak pada hari raya Lebaran pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan beban puncak saat hari kerja. Diperkirakan berkurang sekitar 10-20%, untuk Jawa Bali (berkurang) sekitar 30%, karena industri yang mengkonsumsi tenaga listrik yang sangat besar dan perkantoran berhenti beroperasi (libur)," ungkap Menteri ESDM.

General Manager PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Eko Yudo Pramono menerangkan bahwa kemampuan sistem saat hari Raya Idul Fitri mencapai 32.228 mega watt (MW) dengan kemampuan daya pasok 22.946 MW. "Diperkirakan beban puncak saat Hari Raya Idul Fitri adalah 15.323 MW," ujar Eko.


PT PLN (PERSERO) P3B JB

P3B JB terdiri dari 12 unit induk dan 32 unit pelaksana yaitu :

Unit Induk
- Bidang Perencanaan, Bidang Pengembangan Penyaluran, Bidang Operasi Sistem, Bidang Teknik Penyaluran, Bidang Keuangan, Bidang SDM & Organisasi, Bidang Umum, Audit Internal, Region Jakarta dan Banten, Region Jawa Barat, Region Jawa Tengah & DIY dan Region Jawa Timur & Bali.

Unit Pelaksana
- 31 (tiga puluh satu) Unit Pelayanan Transmisi (UPT) dan 1 (satu) Sub Region Bali.

Wilayah Kerja

Wilayah kerja P3B Jawa Bali meliputi pulau Jawa, Bali dan Madura. Wilayah kerja tersebut dibagi menjadi 4 (empat) Region dan 1 (satu) Subregion yaitu: Region Jakarta & Banten (RJKB), Region Jawa Barat (RJBR), Region Jawa Tengah & DIY (RJTD), dan Region Jawa Timur & Bali (RJTD), serta Sub Region Bali.

P3B Jawa Bali mengelola 1 (satu) Inter Regional Control Center (IRCC) yaitu Jawa Control Center/ JCC) dan 5 (lima) Regional Control Center (RCC). JCC bertanggung jawab untuk mengoperasikan interkoneksi sistem 500 KV. Selain itu JCC, juga bertanggung jawab atas pengaturan komposisi pembangkitan di sistem Jawa Bali. Sedangkan RCC bertanggung jawab untuk mengoperasikan jaringan 150 dan 70 KV serta pengaturan tegangan di wilayahnya.

- Kondisi pasokan tenaga listrik pada sistem Jawa-Bali sampai dengan 30 Juni 2016 berada pada kondisi Normal dengan daya mampu sebesar 24.817,8 MW dan beban puncak sebesar 21.800 MW sehingga terdapat cadangan sebesar 3.017,8 MW.

- Prakiraan kondisi pasokan tenaga listrik selama periode Lebaran 2016 (H-15 s.d. H+15) pada Sistem Kelistrikan Jawa-Bali berada pada kondisi pasokan cukup.

1. GITET/Gardu Induk Gandul

GITET Gandul memiliki kapasitas trafo sebesar 1.500 mega volt ampere (MVA), sangat vital keberadaannya karena memasok sebagian beban kota Jakarta di sisi tengah dan barat, Cengkareng, Provinsi Banten. Melihat fungsinya tersebut, maka beban trafo di GITET Gandul sangatlah tinggi.

2. GARDU INDUK CAWANG

Gardu Induk (GI) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari saluran transmisi distribusi listrik. Dimana suatu sistem tenaga yang dipusatkan pada suatu tempat berisi saluran transmisi dan distribusi, perlengkapan hubung bagi, transfomator, dan peralatan pengaman serta peralatan kontrol. Sistem tenaga listrik Jawa Bali mempunyai Jumlah Gardu Induk sebanyak 435 dengan 24 Gardu Induk tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV, 310 GI 150 kV, 101 GI 70 kV.

Fungsi utama dari gardu induk :

- Untuk mengatur aliran daya listrik dari saluran transmisi ke saluran transmisi lainnya yang kemudian didistribusikan ke konsumen

- Sebagai tempat kontrol
- Sebagai pengaman operasi sistem
- Sebagai tempat untuk menurunkan tegangan transmisi menjadi tegangan distribusi

GI Cawang merupakan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) yang berkapasitas 500 KV. GITET Cawang menyalurkan daya ke beberapa Gardu Induk, yaitu:

- Mampang
- Gambir Lama
- Duren Tiga
- Taman Rasuna
- CSW
- Cipinang
- Pulomas
- Danayasa
- AGP

Saat lebaran, kebutuhan pasokan listrik akan menurun, namun Menteri Sudirman meminta agar keandalan sistem harus dijaga dengan maksimal. "Keseimbangan pasokan dan keamanan transmisi serta sistem tegangan harus dijaga 24 jam," tegas Menteri ESDM.

Upaya Pengamanan Pasokan Listrik Pada Hari Raya:

  • Menghimbau masyarakat pelanggan PLN agar tetap menjalankan gerakan hemat listrik, untuk tidak berlebihan menggunakan listrik;
  • Untuk meningkatkan kesiagaan menjaga Keandalan dan Kualitas Pasokan Listrik, semua Unit Menyiapkan Pedoman Operasi Khusus Lebaran 2016;
  • Tidak melakukan pekerjaan/pemeliharaan yang dapat mengganggu pasokan listrik pada H-15 s/d H+15 kecuali pekerjaan perbaikan yang disebabkan gangguan;
  • Meningkatkan koordinasi operasi antara Unit Pembangkit, Penyaluran dan Distribusi untuk mengoptimalkan kesiagaan dan kesiapan instalasinya, sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gangguan pelayanan;
  • Meningkatkan koordinasi dengan aparat terkait untuk menjaga keamanan instalasi;
  • Apabila terjadi gangguan yang mengakibatkan kondisi defisit daya, akan diusahakan agar dampak sosial ke masyarakat minimum;

Pada kesempatan tersebut Menteri ESDM juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan PLN yang tetap bekerja di saat masyarakat melaksanakan lebaran. "Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ribuan pekerja PLN yang bersedia tidak libur karena ingin menjaga kenyamanan warga yang ingin berlebaran dan liburan. Kesiagaan meningkat, karena liburan, hal-hal tertentu bisa terjadi tanpa diduga. GITET seperti yang di Gandul ini adalah objek vital nasional, yang menjadi perhatian pemerintah untuk selalu dijaga keamanannya," ungkap Sudirman.

Lebih lanjut Menteri ESDM memerintahkan kepada PLN untuk menjaga keandalan pasokan listrik selama hari raya dan liburan bagi seluruh masyarakat. "Termasuk pasokan bagi objek vital nasional lainnya seperti rumah-rumah sakit dan fasilitas keamanan dan pertahanan, serta fasilitas bandara, harus diamankan," pungkas Menteri Sudirman.
Kepala Pusat Komunikasi Publik,


Sujatmiko


Siaran Pers ini dapat dilihat juga di www.esdm.go.id

Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM
Sujatmiko
+628128016414

Share This!