Menteri ESDM Letakan Batu Pertama Proyek Banyu Urip
| KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIASIARAN PERSNOMOR: 76/HUMAS KESDM/2011Tanggal: 06 Desember 2011MENTERI ESDM LETAKAN BATU PERTAMA PROYEK BANYU URIP |
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik hari Selasa (6/12) melakukan peletakan batu pertama Proyek Banyu Urip di Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Peletakan batu pertama ini menandai dimulainya pengerjaan pengembangan penuh Proyek Banyu Urip. Proyek Banyu Urip dikembangkan oleh Mobil Cepu Ltd. (MCL), anak perusahaan Exxon Mobil Corporation, kontraktor Badan Pelaksanan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) untuk Blok Cepu. Sebelumnya, MCL telah memberikan lima kontrak engineering, procurement, and construction (EPC) kepada lima konsorsium. Kelima kontrak tersebut termasuk kontrak fasilitas proses produksi, kontrak jalur pipa darat berdiameter 20 inci sepanjang 72 kilometer, kontrak jalur pipa bawah laut dan menara tambat, kontrak fasilitas penyimpanan dan alir-muat terapung, serta kontrak fasilitas infrastruktur dan waduk penampung air injeksi.Terry S. McPhail, President and General Manager afiliasi ExxonMobil di Indonesia mengatakan, "Kami bekerja sama dengan BPMIGAS, Pertamina EP Cepu, dan Badan Kerja Sama Blok Cepu (BKS) untuk membawa sumber daya Banyu Urip ke tahap produksi penuh secepatnya, sambil memastikan operasi yang aman dan terandalkan."Lapangan Banyu Urip diperkirakan mengandung lebih dari 450 juta barrel minyak dan direncanakan dapat memproduksi 165.000 barel minyak per hari. Fasilitas tersebut mencakup 49 sumur pada tiga anjungan sumur, sebuah fasilitas pengolahan pusat, pipa sepanjang 95 kilometer untuk mengalirkan minyak ke fasilitas penyimpanan dan alir-muat terapung (Floating Storage and Offloading/FSO) bermuatan maksimal 1,7 juta barrel. Kapal tangker akan mengangkut minyak dari FSO tersebut ke pasar domestik dan dunia. Pengembangan dan produksi Lapangan Banyu Urip ke depan akan membawa keuntungan berarti bagi Indonesia. Proses pembangunan fasilitas ini dapat dicapai dengan dukungan dari kalangan pemasok dalam negeri, termasuk perusahaan-perusahaan lokal. Banyak tenaga kerja Indonesia akan dipekerjakan oleh Mobil Cepu Ltd. beserta kontraktornya selama kurang-lebih tiga puluh enam bulan masa pengembangan proyek ini. Proyek ini juga akan menyediakan kesempatan bagi para pekerja untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, yang dapat diterapkan pada pengembangan proyek serupa di masa depan, baik pada industri minyak dan gas maupun industri lainnya. Beberapa pelatihan saat ini terus berlangsung bagi pengembangan teknisi lokal yang akan berperan dalam operasional produksi nantinya.Para mitra proyek Banyu Urip memprakarsai produksi awal di akhir 2008 dan mulai mengoperasikanfasilitas produksi awal (Early Production Facility) pada Agustus 2009. Fasilitas ini telah terbukti mampu terus beroperasi memproduksi 20.000 barrel minyak per hari dengan keterandalan yang tinggi.Informasi lebih lanjut mengenai proyek Blok Cepu dapat dilihat di www.exxonmobil.co.id. |
Kepala Biro Hukum dan Humas Susyanto |
Share This!