Menteri Candra: Proses Bisnis Transparan Jamin Investor Nyaman

Thursday, 4 August 2016 - Dibaca 932 kali

JAKARTA - Dua tahun terakhir, Kementerian ESDM banyak menjalin kerja sama dengan negara lain. Penataan sektor energi terus digalakkan. Listrik, minyak dan gas bumi, mineral, batu bara, hingga Energi Baru Terbarukan (EBT) menjadi arus utama pembenahan.


Dari segi bilateral, beberapa capaian dan terobosan dilakukan oleh Kementerian ESDM. Mulai dari kawasan Asia, Eropa, hingga Amerika pernah dijajaki untuk bertukar informasi mengenai tata kelola energi.


Mei 2016 misalnya, pertemuan dengan Austria telah menghasilkan ketertarikan investor asing untuk membantu percepatan pembangunan infrastruktur EBT. Tak hanya itu, pihak Austria juga menawarkan skema soft loan dalam bentuk kediklatan di bidang pengembangan kapasitas. Dengan negara lain, Kementerian ESDM sedang mengembangkan Sistem Informasi Geografis (USAID), panas bumi (Selandia Baru), energi bersih (Amerika Serikat), nuklir (Prancis), migas (Oman) dan masih banyak hal positif lain yang dicapai oleh Kementerian ESDM.


Kebermanfaatan lain adalah dari segi multilateral. Indonesia kembali menjadi anggota Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC). Keputusan pemerintah ini dapat memberi beberapa manfaat, antara lain (1) memperoleh jaminan pasokan migas pada masa datang serta kerja sama di bidang ekonomi dan investasi khususnya sektor migas, (2) mendapatkan informasi yang up to date terkait perkembangan industri sektor migas, (3) memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia internasional, dan (4) meningkatkan knowledge sharing mengenai energi dan perbandingan dengan negara-negara lain.


Selain itu, Indonesia juga aktif di International Energy Agency (IEA) sehingga dapat memainkan peran sebagai jembatan antara kebutuhan produsen dan konsumen. "Peranan aktif di dunia internasional menjamin pasokan energi nasional dengan mitra luar," demikian yang diungkapkan dalam rilis resmi Kementerian ESDM.


Meski begitu, tantangan membenahi kerja sama sektor ESDM dimulai dari proses bisnis. Terlebih baru saja terjadi pergantian tampuk kepemimpinan. "Kunci dari ilmu sewaktu saya di Amerika adalah business process yang transparan karena akan menjamin investor yang nyaman," cerita Candra di salah satu program TV nasional saat mendeskripsikan pengalamannya selama 20 tahun berkarier di sana. Pengalaman menetap di luar negeri menjadi modal berharga bagi Kementerian ESDM di bawah komandonya. Menteri Candra mengupayakan kebermanfaatan komunikasi yang sudah pernah dibangun selama ini di luar negeri.


Dalam awal sambutan Menteri Candra pada serah terima jabatan, Candra mengungkapkan teknologi sebagai satu dari tiga pilar penting dalam mentransformasi sektor energi. Dengan demikian, Candra melihat kemampuan negara luar dalam memanfaatkan teknologi untuk sektor energi. "Tanpa di dukung teknologi yang tepat biasanya gak jalan," tegas Candra. Manfaat kerja sama ini yang nanti coba diambil pelajaran dan diterapkan oleh Candra untuk membangun sektor energi yang lebih baik. (NA/EVT)

Share This!