Mengelola Konservasi Energi Demi 17% Penghematan di 2025

Friday, 18 March 2016 - Dibaca 2348 kali
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said bersama dengan anggota Dewan Energi Nasional (DEN) menggelar konferensi pers di Gedung Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM, Jumat (18/3), usai Rapat Finalisasi Rancangan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Dalam konferensi pers tersebut, Sudirman mengemukakan pentingnya mengelola konservasi energi yang juga termaktub dalam dokumen RUEN.Membuka konferensi pers, Sudirman menuturkan bahwa ada satu aspek penting yang harus dicermati dari pengelolaan energi kita ke depan, yakni pembangunan energi di Indonesia yang masih terlalu fokus pada supply side. aKita bangun listrik, kilang, dan energi baru terbarukan (EBT) fokus di sisi pasokan,a lanjutnya. Sebagai negara yang sedang tumbuh, Indonesia memang harus mengejar kesenjangan dalam pembangunan infrastruktur energi. aNamun, ada satu sumber daya yang kita abaikan selama ini, yakni bagaimana mengelola konservasi energi,a sambung Sudirman. aJika kita tidak melakukan apa-apa, maka ada satu titik di mana minyak dan gas akan habis, dan batubara akan habis dalam 60 tahun ke depan. Maka dari itu, kita harus betul-betul menjaga dan berusaha menemukan cadangan baru, tetapi juga sekaligus melihat sisi demand-nya, bagaimana kita melakukan penghematan,a papar Sudirman.Penggunaan energi di Indonesia sendiri sebenarnya masih boros, hal itu ditunjukkan dengan indeks intensitas energi Indonesia yang masih di atas angka 1. aSalah satu dari keberhasilan dari konservasi energi adalah jika kita berhasil menurunkan indeks intensitas energi kita. Kita ingin supaya apa yang kita gunakan itu makin efisien, jumlah dicukupi, dan sadar penghematan. Jika berjalan seperti sekarang, kita punya potensi penghematan energi sebesar 17% pada 2015,a tegas Sudirman.aDorongan dari Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan berbagai pemangku kepentingan mengatakan untuk fokus ke depan, di samping mengelola pasokan, membangun dan mencukupi kebutuhan, tetapi juga mulai fokus ke pada demand side,a ujar Sudirman. (DKD)

Share This!