Manusia Terdidik dan Tercerahkan, Triger Perubahan

Monday, 17 August 2015 - Dibaca 1030 kali

JAKARTA - Pergerakan Bangsa Indonesia sejak zaman Boedi Oetomo hingga puncaknya saat proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 menurut Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said diawaki oleh masyarakat terdidik bangsa Indonesia yang tercerahkan. Karakter, cara berpikir mereka diharapkan Sudirman Said dapat menjadi teladan Keluarga Besar Kementerian ESDM dalam melaksanakan tugas-tugas di sektor ESDM.

"Seluruh putaran sejarah selalu saja ditriger atau diawaki diinisiatifi oleh kaum terdidik yang disebut sebagai manusia cerdas tercerahkan, tidak sekedar cerdas tetapi juga tercerahkan," ujar Sudirman Said dalam sambutannya dalam Apel HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 di Plaza Sekretariat Jenderal, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Senin (17/8).

Tercerahkan dijelaskan Sudirman Said, karena sebetulnya mereka bisa hidup "enak" tetapi mereka memilih mengambil sikap memperjuangkan kemerdekaan. Mereka adalah orang-orang yang mampu mendefiniskan makna yang cukup buat diri sendiri, mereka adalah orang-orang yang telah bisa mengatakan enough for mine, enough it's enough, selebihnya tenaga pikiran, gagasan semua dicurahkan untuk berjuang memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Kita rindu orang-orang seperti itu, kita sangat merindukan mereka, karakter mereka, perilaku meraka dan yang juga penting adalah mereka berpikir besar, berjuang keras dalam keadaan masih muda," ujar Sudirman.

Melalui apel HUT Kemerdekaan ini Sudirman mengajak seluruh Keluarga Besar Kementerian ESDM, terutama generasi muda untuk menggali kembali pikiran-pikiran yang baik para pendiri bangsa kemudian menjadikannya teladan dalam kita memperjuangkan, membangun dan juga melaksanakan tugas-tugas kita di sektor ESDM ini. (SF)

Share This!