Kilang Arun Siap Dialihfungsikan

Sunday, 14 October 2007 - Dibaca 7891 kali

Demikian disampaikan pimpinan PT Arun NGL saat membawakan makalah berjudul 'Kesiapan PT Arun NGL Sebagai Sarana Pelatihan dan Magang untuk Mendukung Tenaga Kerja Siap Bekerja' dalam seminar Diklat Migas beberapa waktu lalu di auditorium Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Salah satu hasil kajian teknis adalah pemanfaatan fasilitas kilang untuk Pelatihan dan Magang. Pilihan ini antara lain didasari pertimbangan PT Arun NGL tidak ingin kota Lhokseumawe menjadi kota mati setelah berakhirnya operasi kilang Arun. Mengaca pada pengalaman kota Pangkalan Brandan, Pangkalan Susu dan daerah lain.

Selain itu upaya menjadikan PT Arun sebagai Pusat Pelatihan Tenaga Operator dan Teknisi Kilang LNG juga didasari pemikiran prospek kebutuhan tenaga 'skilled' di bidang LNG untuk 3-6 tahun ke depan sangat besar, khususnya di Qatar serta negara Timur Tengah lainnya.

Disamping itu juga adanya kesempatan untuk memanfaatkan fasilitas kilang LNG sebelum berakhir masa operasinya. Meninggalkan sesuatu warisan yang berkesan, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) yang mandiri dan siap bekerja. Bahkan saat ini lebih dari 150 orang mantan karyawan PT Arun bekerja di berbagai kilang LNG di Qatar dan negara Timur Tengah lainnya.

Berlokasi di Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), kilang LNG ini berjarak sekitar 30 kilometer dari ladang gas Arun yang dioperasikan Exxon Mobil Oil Indonesia (EMOI). Terdiri atas enam unit LNG Trains, satu unit pemisahan kondensat dan satu unit kilang LPG.

Sejak beroperasi tahun 1977, sebanyak 750 juta barel kondensate, 500 juta meter kubik LNG (4.086 kargo) dan 14 juta metrik ton LPG telah dikapalkan.
Namun sejak tahun 2000 produksinya menurun seiring menurunnya pasokan gas EMOI.
Hingga tahun 2007 produksi kondensat tinggal 9000 barel per hari (7% dari desain awal), tinggal 3 unit LNG Trains yang beroperasi dengan produksi 18000 M3/hari (24% dari kapasitas terpasang) sedang kilang LPG dihentikan sejak 2000.

PT Arun NGL (Natural Gas Liquid) adalah sebuah badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang bertindak sebagai operator nir laba (at actual cost) kilang pengolah gas bumi di Arun. Sebagai pemegang saham adalah PT Pertamina (55%) mewakili pemerintah Indonesia, Mobil LNG Inc (30%) dan JILCO (15%).

Share This!