Kesempatan Bagi Pengusaha Indonesia Berinvestasi di Iran

Friday, 5 September 2008 - Dibaca 3318 kali


"Keinginan pengusaha Indonesia menjajagi bisnis di Iran perlu dipacu secepat mungkin sebelum peluang tersebut hilang diraih pengusaha negara lain,'' papar Duta Besar RI untuk Iran di Tehran dalam surat yang disampaikan kepada Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Kamis (4/9). Surat tersebut berisi mengenai Data Potensi Migas di Iran dan Peluang Bagi Indonesia.

Investor Indonesia, baik BUMN maupun swasta diminta menangkap peluang bisnis hulu migas di Iran dengan pola buy back yang ditawarkan oleh pemerintah Iran sejak tahun 2001. Pola ini menggantikan profit sharing dan mendapatkan respon cukup baik dari kalangan investor asing. Selama kurun waktu 2001-2007 tercatat mampu menarik investasi hingga USD 150 miliar.

Namun, sejumlah investor dari Amerika dan Eropa, telah menghentikan investasinya menyusul embargo yang diberikan Amerika terhadap Iran. Meski demikian, investor dari Rusia, China, Korea Selatan dan Malaysia masih terus melakukan investasi. Kondisi ini bisa menjadi momentum yang baik bagi para pebisnis Indonesia untuk menggarap potensi energi maupun bisnis lain di Negara Timur Tengah itu.

Terlebih lagi antara Indonesia dengan Iran sudah memiliki dokumen legal untuk mengembangkan kerjasama di bidang energi yaitu Nota Kesepahaman/MoU yang ditandatangani pada bulan Mei 2006. "Implementasi MoU ini kiranya perlu mendapat perhatian instansi terkait bidang energi agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," papar Duta Besar Indonesia untuk Iran lebih lanjut.

Terkait investasi Iran dalam bentuk penyertaan equity serta memasok minyak mentah untuk proyek refinery di Banten, pihak Indonesia perlu menujukkan kesungguhan demi terwujudnya proyek dimaksud. Proyek refinery RI-lran memiliki nilai strategis bagi hubungan bilateral. Komitmen implementasi proyek tersebut ditandatangani di hadapan Presiden RI dan Presiden Iran, pada tanggal 11 Maret 2008 yang lalu.

Begitupula dengan kesepakatan yang telah ditandatangani pada bulan November 2007 di Jakarta antara IOEC (Iran Offshore Engineering & Construction Co.) dengan PT. Pertamina untuk melakukan eksplorasi bersama di Blok Laleh. Peluang ini juga jangan sampai dilewatkan begitu saja. Kedua pihak hendaknya mengkaji kembali langkah-langkah lanjutan sehingga proyek ini dapat terealisasi dan menguntungkan kedua belah pihak.

Share This!