Keputusan Pembangunan Smelter Di Papua Tunggu Hasil Kunjungan Lapangan

Friday, 6 February 2015 - Dibaca 986 kali

JAKARTA - Masyarakat Papua melalui Gubernur Papua, Lukas Enembe menyatakan keinginannya agar pabrik pemurnian hasil olahan dari PT Freeport Indonesia (PT FI) dapat dibangun di Papua agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar lokasi. Keinginan tersebut disampaikan Gubernur Papua saat diterima Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said hari ini di Kementerian ESDM, Jakarta. Jumat (06/02/2015).

Menteri ESDM menyatakan, keputusan untuk membangun smelter harus dibicarakan pihak terkait, dalam hal ini, Pemerintah Pusat, Daerah dan PT Freeport Indonesia sebagai pelaksana."Kita mendengar aspirasi itu, dan kepada PT Freeport sudah dikomunikasikan aspirasi itu sejak lama, bagaimana kelanjutannya, ini merupakan aspek yang perlu dibicarakan dengan tiga pihak yaitu, Pemerintah Pusat, Daerah dan juga Pihak Freeport itu sendiri dan pekan depan usai kunjungan kita semua dilapangan kita akan menyimpulkannya", ujar Menteri ESDM.

Jadi ditegaskan Menteri, keputusan smelter karena penjelasan Pak Gubernur dan Bupati bahwa lokasi sudah tersedia, jalan menuju ke lokasi sedang dibangun, akses sudah dibuka, listrik sudah siap dibangun, kecenderungan kita kalau memang kesiapannya lebih baik dilokasi akan ideal itu tidak perlu mengangkut bahan setengah jadi ketempat lain.

"Gubernur Papua sudah memberi jalan keluar, keduanya dilaksanakan secara paralel, yang Gresik tetap dilanjutkan memproses yang kemarin, yang di Papua kita siapkan. Jadi keputusannya minggu depan akan kita simpulkan setelah menengok lokasi kesana", jelas Menteri.

Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara, R. Sukhyar menambahkan, jika membangun smelter di Papua pasti akan membutuhkan waktu paska 2017 jika demikian maka diperlukan kebijakan baru dimana dalam Permen No 1 membatasi sampai 2017 dan itu menjadi hal yang perlu diperhatikan. Karena itu kita juga memerlukan dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat. (SF)

Share This!