Kementerian ESDM Modernisasi 12 Sistem Pemantauan Gunung Api di 2023

Tuesday, 16 January 2024 - Dibaca 801 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 34.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 15 Januari 2024

Kementerian ESDM Modernisasi 12 Sistem Pemantauan Gunung Api di 2023

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta kepadan Badan Geologi segera memodernisasi alat pemantauan gunung api. Modernisasi ini untuk melengkapi personel yang kompeten dan tangguh yang dimiliki Badan Geologi demi menghasilkan data pemantauan yang akurat.

"Kita sedang berupaya untuk mengoptimalkan seluruh sistem-sistem pemindaian yang ada untuk dimodernisasi. Kita akan upgrade kemampuan personal-personal yang ada di sana dan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk bisa mengantisipasi dan kerja sama apabila hal-hal yang mendesak perlu segera dilaksanakan," ujar Arifin di Jakarta, Senin (15/1).

Adanya bencana kegeologian berupa gunung berapi, gempa bumi, dan gerakan tanah longsor membutuhkan mitigasi sehingga jatuhnya kerugian dan korban jiwa dapat diminimalisir antara lain dengan penggunaan alat yang modern dan berfungsi baik. "Kita harus melakukan program-program yang lebih masif untuk bisa memonitor dan mengantisipasinya antara lain dengan memodernisasi peralatan yang dimiliki agar lebih akurat," tegas Arifin.

Menindaklanjuti arahan Menteri ESDM, Badan Geologi dalam catatan akhir tahun 2023 mencatat telah memodernisasi tambahan 12 pengembangan sistem pemantauan gunung api sehingga total menjadi 1.063 unit. Selain itu, Badan Geologi juga melakukan pengembangan 6 pos pengamatan gunungapi sehingga total menjadi 19 unit.

Terkait dengan bencana kegeologian, berdasarkan catatan Badan Geologi, tahun 2023 tercatat 251 kali Gempa Bumi Tektonik dengan magnitudo > Mw5, 30 kali Gempa Merusak, dan tidak terjadi tsunami. Korban jiwa 7 orang meninggal dan 24 orang luka-luka. 810 kejadian Gerakan tanah dengan korban jiwa 140 orang meninggal, 65 orang luka-luka dan 920 rumah rusak 8 Erupsi gunung api tahun 2022 (Semeru, Marapi, Anak Krakatau, Dempo, Dukono, Ibu, Ili Lewotolok, Lewotobi Laki-Laki).

Sepanjang tahun 2023, Badan Geologi mencatat tambahan kelengkapan peta kerawanan bencana yakni, tambahan 4 pemetaan Geologi Gunungapi (total 116 peta), tambahan 2 pemetaan Kawasan Rawan Bencana Gunung Api (total 111 peta), tambahan 4 pemetaan Kawasan Rawan Bencana Gempa bumi (total 51 peta), tambahan 5 pemetaan Kawasan Rawan Tsunami (total 58 peta) dan tambahan 6 pemetaan Zona Kerentanan Gerakan Tanah (total 12 peta). (SF)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi

Share This!