Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan Potensi Besar Pengembangan Proyek CCS
JAKARTA. Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS" Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, wilayah Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan merupakan wilayah yang berpotensi besar dalam pengembangan proyek Carbon Capture and Storage (CCS) di Indonesia."Pada kedua daerah tersebut terdapat banyak reservoar kosong yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan proyek CCS," papar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh saat membuka acara Launching Indonesia CCS Study dan Joint Workshop "Carbon Capture and Storage in Indonesia", Selasa (10/11) di Auditorium Gedung Departemen ESDM Jakarta.Keberadaan reservoar-reservoar kosong di Kalsel dan Sumsel, lanjut Menteri ESDM, berada di dekat aktifitas pertambangan migas dan pembangkit listrik berbahan bakar batubara yang berpotensi menghasilkan karbondioksida dalam jumlah yang cukup besar.Menurut Menteri, selain kedua wilayah tersebut Kepulauan Natuna merupakan wilayah yang cukup menjanjikan bagi pengembangan proyek Carbon Capture and Storage karena memiliki karakteristik yang hampir sama dengan kedua wilayah di atas.Menteri ESDM meluncurkan hasil studi bersama antara Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup dan Kedutaan Inggris Jakarta mengenai Carbon Capture and Storage (CCS) di Indonesia dengan judul "Understanding Carbon Capture and Storage Potential in Indonesia".Peluncuran studi CCS juga diikuti dengan Joint Workshop CCS Study yang diorganisir oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), International Energy Agency (IEA) dan The Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Expert Group On Clean Fossil Energy (EGCFE).
Share This!